|
Menu Close Menu

Soal Pelaksanaan PSBB Surabaya Raya, Ini Catatan Fraksi Nasdem DPRD Jatim

Jumat, 29 Mei 2020 | 20.48 WIB

Foto : Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i

lensajatim.id Surabaya- Penyebaran Covid 19 di Jawa Timur terus mengalami peningkatan.  Meski Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) memberlakukan  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk penanganan virus corona (Covid-19) hingga jilid III. Tapi belum ada tanda-tanda penurunan penyebaran Covid 19, khususnya di Surabaya yang angkanya terus naik.

Kondisi ini mendapat respon dari Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim. Muzammil Syafi'i selaku Ketua Fraksi menjelaskan perlunya ada evaluasi lebih menyeluruh lagi terhadap  pelaksanaan PSBB.

" Dari dua PSBB yang lalu ternyata tidak menurunkan angka penderita baik PDP,  ODP maupun yang Positiv sebagai akibat kurang mendapatkan dukungan dari masyarakat," kata Muzammil saat dikonfirmasi. Jumat (29/05/2020).

Itu terbukti, tutur politisi yang juga anggota Komisi A DPRD Jatim ini masyarakat banyak yang tidak mengikuti protokol kesehatan dengan baik, seperti memakai masker,  physical distancing, maupun stay at home.

Hal tersebut, lanjut Muzammil bisa dimungkinkan karena kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, baik yang primer mencari nafkah untuk makan maupun yang secunder seperti  rekreasi walaupun cuma jalan jalan atau memenuhi kebutuhan selain makan karena sudah jenuh di rumah tidak keluar.

" Terutama sekali pada akhir Romadlon menjelang hari raya kebutuhan yang cenderung meningkat sehingga orang harus keluar memenuhi adat, harus beli baju baru, kue kue, makanan untuk syukuran dsb," tandasnya. 

Persoalan lain, kata mantan Wakil Bupati Probolinggo ini, sampai sekarang pemerintah daerah belum mampu melakukan pemetakan dimana sebenarnya pusat virus tersebut berada sehingga penentuan penutupan terkesan suka suka dan tergantung kekuatan petugas jaga.

" Kebutuhan untuk makan yang belum mampu dipenuhi oleh bantuan pemerintah,
yang terpenting adalah menyadarkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Tanpa itu sulit untuk berhasilnya PSBB", ungkap Muzammil.

Kemudian kata Muzammil,  Pemerintah harusnya melakukan pemeriksaan swap secara total kepada seluruh masyarakat baik dengan poll test,  test secara berkelompok maupun personal- personal sehingga segera diketahui mana yang positif segera diisolasi dan di rehabilitasi.

" Nah bagi yang negatif bebas beraktivitas secara normal, sehingga jelas peta covid 19 itu dimana berada," urainya.
Berikutnya juga, bantuan kepada masyarakat diberikan agak banyak sehingga mereka stay home bisa tenang karena kebutuhan terpenuhi. (Hady/Lil)

Bagikan:

Komentar