|
Menu Close Menu

Reses, H Deni Disambati soal Pupuk

Rabu, 16 September 2020 | 12.03 WIB

Deni Prasetya, Anggota DPRD Jatim saat melakukan serap aspirasi


lensajatim id Jember-Pupuk bersubsidi saat ini menjadi isu seksi di kalangan petani. Pasalnya dalam beberapa bulan terakhir pupuk bersubsidi  mengalami kelangkaan. Sehingga petani terancam rugi karena tanamannya tidak mendapat asupan gizi yang semestinya.


Gonjang-ganjing terkait kelangkaan pupuk bersubsidi juga mencuat dalam acara serap aspirasi masyarakat (reses)  anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Jawa Timur, H Deni Prasetya di Jubung, Kabupaten Jember, Selasa (15/9/2020)


Dalam reses tersebut setidaknya ada tiga orang yang mempertanyakan perihal kelangkaan pupuk bersubsidi kepada H Deni. 


“Tolong ini aspirasi masyarakat, tolong pupuk bersubdi jangan langka seperti ini. Ini jelas merugikan petani,” ujar Mursyid, peserta reses. 


Mursyid mengaku karena kelangkaan pupuk bersubsidi itu, dirinya telah dua kali gagal panen, dan tentu mengalami kerugian yang tidak sedikit. Celakanya, meskipun Mursyid sudah mengadu kesana-kemari terkait kelangkaan pupuk bersudisi, namun tidak ada yang peduli.


“Lantas kepada siapa kami harus mengadu,” tanyanya.


Petani asal Sumbersari, Jember itu menegaskan bahwa pemerintah tidak konsisten dalam masalah pertanian. Katanya, di sisi lain, pemerintah menginginkan swadaya di bidang pangan. Tapi di sisi lain, kuota pupuk bersubdisi dikurangi.


“Bagaimana petani bisa meningkatkan produksinya jika pupuk bersubdi langka. Mau pindah ke pupuk non subsidi, kita tambah rugi karena harganya sangat mahal, sementara harga jual gabah, tetap, tida naik,” urainya.


Menanggapi itu, H Deni menegaskan kesiapannya untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Meskipun H Deni  tidak berada di komisi yang menangani pupuk, namun ia mengaku tetap punya kewajiban untuk menyampaikan uneg-uneg masyarakat. 


“Kewajiban saya adalah menjadi penyambung lidah bagi masyarakat,” tegasnya.


Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kencong, Kabupaten Jember itu juga mengaku prihatin dengan kelangkaan pupuk saat ini. Katanya, para petani tentu akan mengalami kerugian jika kelangkaan pupuk bersubsidi tak kunjung  berakhir. 


“Saya selaku wakil rakyat wajib merperjuangkan secara sungguh-sungguh, namun keputusan akhir tetap ada di tangan eksekutif (pemerintah), apalagi pupuk itu ranah pemerintah pusat,”  pungkasnya. (AR/Had)


Bagikan:

Komentar