|
Menu Close Menu

Forum Silaturrahim Takmir Masjid Desak Aparat Tindak Tegas "Pengacau" Negara

Jumat, 04 Desember 2020 | 21.45 WIB

Penyampaian pernyataan sikap Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementrian, Lembaga/BUMN (Dok/Istimewa)


lensajatim id Jakarta-
Pengurus Masjid yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN mendesak pemerintah untuk menindak tegas para pengacau negara berkedok agama yang menjadikan sintimen agama sebagai alat propaganda dan agitasi.


 “Sebagai tanggung jawab negara yang sah, seharusnya pemerintah berani melakukan apa saja setagas-tegasnya dan seadil-adilnya terhadap tindakan-tindakan onar mereka,” ujar Fauzan Amin, Sekjen FSTM KLB pada acara rapat kordinasi internal dan tausyiah kebangsaan, di Jakarta, Jumat (04/12/20)


Fauzan mengatakan pengacau negara dan bangsa seharusnya tidak diberi tempat di Indonesia. Sebab, selain mengacaukan kehidupan publik, mereka juga tidak mengindahkan bangsa Indonesia hancur dan bahkan bubar. “Narasi-narasi kebencian yang terus dihamburkan mereka, dapat menyemburkan fitnah yang berpotensi menghancurkan kohesi sosial bahkan negara. Maka dari itu, tidak ada jalan lain, negara harus menindak tegas dan meringkus mereka,” tambahnya.


Mencermati dinamika sosial-politik dan keagamaan mutakhir, yang ditandai dengan menguatnya politik identitas kuamatan yang dibumbuhi dengan narasi keagamaan, maka, para pengurus DKM yang tergabung di bawah naungan FSTM-KLB menyerukan pesan moral sebagai berikut:


1. Mendukung sepenuhnya pemerintahan Jokowi-Makruf Amin selaku presiden dan wakil Republik Indonesia untuk menyelesaikan semua agenda dan program kerja strategisnya hingga akhir periode kepemimpinan. 


2. Menolak segala bentuk upaya yang dilakukan kelompok tertentu yang mengarah pada perongrongan wibawa pemerintah. 


3. Menolak semua kegiatan yang bersifat adu domba dan yang meresahkan masyarakat


4. Meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap siapapun yang hendak mengganti ideologi negara dengan ideologi lain


5. Meminta kepada masyarakat, khususnya umat Islam untuk tidak terprovokasi oleh tokoh yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan politik, seperti yang dilakukan Muhammad Rezieq Shibab dan yang lainnya. (FZ/Had)

Bagikan:

Komentar