|
Menu Close Menu

Mendekati Hari Pencoblosan, Elektabilitas Setiajit- Gus Maya Unggul

Sabtu, 05 Desember 2020 | 10.45 WIB


Peta Elektabiltas Paslon Pilkada Tuban 2020 (Dok/ARC Indonesia)


lensajatim id Surabaya-
Pelaksanaan Pilkada Tuban 9 Desember 2020 sudah dalam hitungan hari. Terbaru  Lembaga survei Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia mengeluarkan hasil rilis survei terbarunya terkait Peta Elektabiltas Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tuban 2020. 


Hasil Survei ARC Indonesia yang digelar 1-12 November 2020 memenangkan pasangan nomor urut tiga yaitu calon Setiajit- Armaya Mangkunegara atau yang dikenal Paslon Setia-Negara. " Hasil terbaru survei kita di Pilkada Tuban, Setia-Negara unggul dengan elektabiltas 37,81 %," terang Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia saat dikonfirmasi. Jumat (04/12/2020).


Baru pada urutan kedua, kata pria yang akrab disapa Baihaki, ada Paslon nomor urut dua yaitu Aditya Halindra Faridzki-Riyadi dengan elektabiltas 32,15 %, dan di posisi ketiga Paslon Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar diangka 25,29 %. " Ada selisih sekitar 5 persen lebih antara Paslon 2 dan Paslon 3," tandasnya. 


Sedang responden yang menjawab tidak tau hanya 4,75%. " Angka ini sangat kecil, dalam waktu yang sangat singkat kalau harus diperebutkan oleh tiga calon, kelihatannya sangat sulit untuk bisa mengejar selisih 5 persen lebih tersebut," tandasnya.


Tetapi, Baihaki menuturkan, berdasar temuan survei yang dilakukannya, meski tergolong di detik-detik terakhir, Kemantapan Pemilih masih tergolong renda. Saat responden diberi pertanyaan Apakah pilihan anda ini akan berubah?, Jawabannya 5,72% ya bisa berubah, 74,14 menjawab mungkin, dan 20,09% menjawab tidak. " Yang benar-benar mantap tergolong kecil, hanya 20,09 %. Artinya yang potensi diotak-atik itu justru pemilih yang masih mungkin bisa berubah itu," bebernya.


Temuan berikutnya, kata Baihaki, soal perilaku pemilih terhadap politik uang masih sangat tinggi. Saat diajukan pertanyaan Bagaimana sikap anda bila diberi bingkisan atau uang oleh Paslon jelang pencoblosan. Jawabannya, Menerima, memilih paslon tersebut 63,50, menjawab menerima, belum tentu Paslon tersebut 25,70%, menjawab Menolak, memilih sesuai pilihan sendiri 8,38%, menjawab menerima, tidak memilih Paslon tersebut 2,22%, dan menjawab menolak, tidak memilih Paslon tersebut 0,20%. " Artinya potensi masyarakat untuk menerima politik uang masih sangat tinggi, ini yang harus diwaspadai oleh semua calon," pungkasnya.


Baihaki manemabahkan, bahwa survei yang dilakukannya menggunakan metode stratified multistage random sampling, dengan jumlah sample 1.000 responden dengan margin error +/- 3 %, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Had)


Bagikan:

Komentar