|
Menu Close Menu

Listyo Sigit Prabowo Calon Tunggal Kapolri, GP Ansor Puji Keputusan Presiden Jokowi

Kamis, 14 Januari 2021 | 08.21 WIB

Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri 


lensajatim id Jakarta-
Pengajuan nama Komjen Listyo Sigit Prabowo oleh Presiden Joko Widodo ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri dinalai sebagai langkah tepat oleh Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor. 


Penilaian tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusar GP Ansor Moh Haerul Amri. Menurut pria yang akrab disapa Aam,  dalam mengajukan Sigit menjadi calon tunggal Kapolri Presiden Jokowi menggunakan aspek profesionalitas dan kinerja sebagai basis utamanya. 


“Sesuai arahan Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas, ini menjadi kabar baik bagi kita semua karena hanya dengan penekanan profesionalitas maka kepolisian ke depan akan terus semakin membaik kinerjanya,” Aam di Jakarta, Rabu (13/1/2021)



Selama menjabat beragam posisi strategis di Polri, kata mantan aktifis PMII ini, Komjen Sigit mampu menorehkan prestasi yang gemilang. Mantan Kapolda Banten itu juga dipandang sebagai sosok yang bersih.


Aam menambahkan, pengajuan Komjen Sigit juga makin menguatkan bahwa pemerintahan Jokowi menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan keberagaman. 


Yaitu nilai-nilai yang telah dirajut oleh para pendiri bangsa dan menjadi modal besar dalam menguatkan persatuan. 


Masih kata Aam, kedepan, GP Ansor berharap, di bawah kepemimpinan Sigit, Korps Bhayangkara bisa semakin profesional dalam bekerja dan mampu menegakkan hukum yang adil di tengah masyarakat. 


“Semua masyarakat statusnya sama di mata hukum. Dengan demikian hukum ditegakkan bukan berpijak pada sisi mayoritas atau minoritas,” tandasnya. 


Ia juga menuturkan, bahwa Komjen Listyo Sigit akan terus melakukan pembenahan di tubuh Polri ke depan. 


Beberapa hal yang menjadi sorotan GP Ansor diantaranya pembenahan organisasi Polri yang bersih dari tindakan rasuah dan suap. 


Polri, kata Aam harus fokus memberantas ancaman nyata bangsa ini, yakni bibit terorisme, aksi terorisme, dan peredaran narkoba.


“Polri harus sigap dengan mengantisipasi jauh-jauh hari dampak negatif teknologi informatika dan revolusi industri 4.0 yang tentu rentan dengan kejahatan eletronik dan digital,” pungkas Aam. (Had/Red)


Bagikan:

Komentar