|
Menu Close Menu

Dorong Beri Penghargaan Khusus kepada Korban Nanggala 402, DPRD Jatim Sebut Sebagai Bentuk Penghormatan

Selasa, 27 April 2021 | 23.06 WIB

caption : Anik Maslachah, S. Pd, M.Si, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur. foto : istimewa.


lensajatim.id Surabaya-
Indonesia berduka dengan gugurnya tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali. Tak terkecuali Jawa Timur, terlebih mayoritas dari 53 kru Nanggala 402 adalah warga Jawa Timur. Karena itu, DPRD Jatim mendorong Gubernur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan khusus kepada korban Nanggala 402 yang sebgian besar warga Jawa Timur.


Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslachah mengatakan penghargaan itu sebagai penghormatan dari pemerintah provinsi kepada warganya yang gugur dalam tugas negara. Semangat patriotisme para kru Nanggala itu bisa menginspirasi generasi muda Jawa Timur untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.


"Penghargaan itu akan memberikan kebanggaan kepada anak, istri dan keluarga korban. Penghargaan ini memang tidak bisa menghapus duka keluarga tapi ini bentuk penghormatan pemerintah kepada warganya yang berjasa pada negara," tutur Anik, Selasa (27/4/2021).


Anik selaku pimpinan DPRD Jatim juga mengapresiasi para kepala daerah di Jawa Timur yang memberi perhatian khusus dan empati kepada korban serta keluarga korban Nanggala 402. Para kepala daerah itu sangat responsif terhadap musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.


Anik mencontohkan surat imbauan yang dikeluarkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muchdlor Ali agar warga Sidoarjo mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Menurutnya, hal itu sangat positif sebagai bentuk penghormatan terakhir, sekaligus belasungkawa pada pahlawan bangsa yang gugur disaat melaksanakan tugas.


"Pengibaran bendera merah putih setengah tiang ini adalah bentuk nyata penghormatan kepada kru Naggala 402 yang gugur dalam tugas. Mereka adalah pahlawan bangsa yang layak mendapat penghormatan," ujar perempuan asli Sidoarjo tersebut.


Penasehat Fraksi PKB DPRD Jatim ini juga melihat sendiri para kepala daerah di Jatim, baik Gubernur, Bupati mau pun Wali Kota berkunjung langsung (ta'ziyah) kepada keluarga yang almarhum. Ini bukti kepekaan mereka sebagai pemimpin terhadap kondisi masyarakat.


Pihaknya berharap agar kehadiran para kepala daerah itu diikuti program-program yang bisa membantu meringankan keluarga korban yang ditinggalkan. Diantaranya bea siswa pendidikan untuk anak-anak almarhum maupun pembebasan pajak atau retribusi sesuai kebijakan daerah masing-masing.


"Teriring doa pula, semoga semua para korban adalah syahid. Mereka meninggal dalam tugas negara di bulan Ramadan yang suci," pungkas Anik. (Had/Red)

Bagikan:

Komentar