|
Menu Close Menu

Peduli Bencana NTT dan NTB, Fraksi PKS Gulirkan Gerakan Potong Gaji

Kamis, 08 April 2021 | 12.08 WIB

Aning Rahmawati, S.T, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya (Dok/Lim)


lensajatim.id Surabaya-
Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya kembali melakukan gerakan kemanusiaan, "Potong Gaji" yang dilakukan setentak secara Nasional untuk penggalangan dana untuk membantu korban banjir bandang dan longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat.


Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya " Iya benar mas, hasilnya disalurkan terpusat di DPP mas, dikumpulkan jadi satu sama dengan tahun tahun sebelumnya, besarannnya sesuai dengan kondisi keuangan daerah, ada yang 5 juta sampai dengan menyerahkan seluruh gaji dalam sebulan, kita akan umumkan Setelah terkumpul semu," Aning Rahmawati, S.T Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya saat dikonfirmasi lensajatim.id. Kamis (08/04/2021).


Aning menuturkan  untuk NTT belum ada rekapitulasi besaran dari DPP, jadi belum tahu besarannya yang terkumpul. "Sekarang Sedang proses pengumpulan dari seluruh anggota legislatif secara Nasional ke pusat," jelasnya. 


Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya ini mengatakan musibah tersebut perlu mendapat perhatian khusus karena telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dengan jumlah yang cukup besar dan dampaknya yang cukup memprihatinkan.


"Pemerintah pusat harus memberikan perhatian yang serius terhadap semua musibah yang terjadi. Dan khusus untuk NTT kami berharap Pemerintah Provinsi NTT segera menetapkan status darurat bencana karena cuaca ekstrim masih berlangsung di wilayah NTT," bebernya.


Berita duka dari Nusa Tenggara, sejak kemarin melihat foto/video saudara-saudara dihantam banjir bandang. Di saat kebanyakan orang masih terlelap, air bah dengan debit tinggi secara cepat dan tiba-tiba menghantam rumah penduduk, jalanan dan berbagai fasilitas umum di sana.


Hingga semalam korban jiwa yang ditemukan mencapai 54 orang, puluhan lainnya masih hilang, dan ribuan mengungsi tanpa membawa apa-apa kecuali pakaian yang melekat di badan. 


"Mari bersama-sama berkolaborasi dalam Aksi Solidaritas untuk meringankan beban penderitaan mereka, satu rasa INDONESIA," tandasnya.


Korban bencana NTT segera mendapatkan pendampingan baik fisik, psikis maupun pemulihan  yang berkesinambungan dari pemerintah, sehingga bisa segera berkegiatan secara normal


Masyarakat korban bencana NTT  mempunyai semangat yg tinggi untuk bisa segera bangkit dan memulihkan kondisi secara bersama. (Lim/Red)

Bagikan:

Komentar