|
Menu Close Menu

Komisi E Minta Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Jatim Dievaluasi

Rabu, 19 Mei 2021 | 06.02 WIB

Suwandy Firdaus, Anggota Komisi E DPRD Jatim (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Mojokerto-
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Suwandy Firdaus meminta Proses vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca di Jawa Timur  agar dievaluasi. 


Hal tersebut menyusul adanya kejadian di DKI Jakarta, yaitu Trio Fauqi Virdaus, pemuda asal Jakarta   dikabarkan meninggal dunia 24 jam setelah menerima vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.


"Kejadian di DKI harus jadi pelajaran,
sebagai antisipasi  makanya  Pemprov harus menghentikan sementara proses vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca di Jatim, meski bukan AstraZeneca batch CTMAV547," tukas politisi yang akrab disapa Suwandy ini dalam keterangan pers yang diterima redaksi. Selasa (18/05/2021).


Politisi asal Partai NasDem ini meminta agar pengunaan vaksin AstraZeneca juga dilakukan pengujian toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelum digunakan dalam kegiatan vaksinasi. "Jangan sampai tanpa penelitian dan langsung disalurkan ke masyarakat. Kalau timbul korban jiwa akibat disuntik vaksin terus siapa yang akan bertanggungjawab," tandasnya. 


Suwandy juga menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program pemerintah soal vaksinasi kepada masyarakat guna menjaga dan menambah kekebalan tubuh dari virus. " Pada prinsipnya kita dukung penuh vaksinasi, cuman tetap harus hati-hati, karena menyangkut nyawa ini," ungkapnya. 


Seperti diketahui, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia pada Kamis (6/5) lalu usai divaksinasi dengan vaksin Astra Zeneca batch CTMAV547 sehari sebelumnya.


Mulanya, almarhum mengalami demam panas setelah mendapatkan vaksin. Kondisi tersebut berlanjut ke hari berikutnya dan masih mengalami demam. Almarhum dibawa ke rumah sakit dandinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.30 WIB. (Red)

Bagikan:

Komentar