|
Menu Close Menu

Manfaatkan Lahan Tidur, SSC Bersama Politisi Muda NasDem Tanam Sayuran hingga Pisang Cavendish

Sabtu, 24 Juli 2021 | 07.35 WIB

Deni Prasetya, Pembina SSC sekaligus Anggota DPRD Jatim saat meninjau lokasi pertanian pisang  cavendish (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Surabaya- Anggota DPRD Jatim asal Fraksi NasDem, Deni Prasetya, memiliki cara tersendiri dan unik untuk memberdayakan masyarakat, khususnya kalangan pemuda.


Bersama Saduluran Salawase Center (SSC), politisi muda yang akrab disapa Deni ini memanfaatkan lahan tidur, dikelola menjadi lahan yang produktif dengan dijadikan lahan pertanian. Mereka menanam sayur-sayuran hingga pisang cavendish.


" Ada lahan 50 meter, kita tanami, ada 100 meter, kita manfaatkan. Pokoknya semua lahan tidur kita maanfaatkan untuk dikelola anak muda setempat," cerita Deni yang juga pembina SSC saat dikonfirmasi. Jumat (23/07/2021).


Menurut Deni, seperti yang pihaknya lakukan di Kecamatan Mumbulsari, Jember, yaitu berhasil memanfaatkan lahan tidur yang tadinya dipakai untuk tempat pembuangan sampah menjadi lahan produktif. " Saat ini kita manfaatkan lahan tersebut,  yang luasnya 2 hektare itu sudah kita tanami pohon pisang cavendish beserta sayur-sayuran," tukasnya.


Aktivis Ansor Jawa Timur ini menambahkan, pihaknya melakukan pertanian tumpangsari. Karena itu, sambil menunggu panen pisang yang sekitar 9 bulan, pihaknya bisa memanfaatkan sayur-mayur untuk kebutuhan sehari-hari.


"Jadi ini bagian dari ketahanan pangan warga. Warga bisa memenuhi kebutuhan lewat lahan yang mereka kelola sendiri. Minimal mereka tak perlu beli cabai dan sayur-mayur," tandas anggota Komisi D DPRD Jatim ini.


Legislator Jatim asal Dapil V ini menjelaskan bila  pemberdayaan lahan pertaniaan yang dilakukan SSC ini mayoritas melibatkan anak muda setempat. Karena itu, lewat pemberdayaan ini, pihaknya berharap para pemuda tak perlu lagi pergi ke luar desa.


Deni berharap di masa pandemi ini, para pemuda lebih baik tetap di desa. Sebab, banyak pemberdayaan yang bisa dilakukan oleh mereka di desa.


"Kalau bukan mereka, para pemuda, siapa lagi yang membangun desa. Apalagi dalam situasi pandemi ini, sebaiknya membatasi pergerakan agar virus Covid-19 tidak semakin meluas," pungkasnya (Had)

Bagikan:

Komentar