|
Menu Close Menu

Berkunjung ke Ponpes Al-Faisholiyah Ketapang Sampang, Ning Lia Terkesan Suasana Sejuk dan Damai

Selasa, 21 September 2021 | 08.11 WIB

 

Lia Istifhama (Ning Lia), Wakil Sekretaris MUI Jawa Timur saat berkunjung ke Ponpes Faisholiyah Bunten Barat, Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur. (Dok/Istimewa).

lensajatim.id Sampang- Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur, Lia Istifhama berkunjung dalam rangka membangun silaturrahim ke Pondok Pesantren Darussalam Al-Faisholiyah Bunten Barat, Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur. Sabtu (19/09/2021).


Ponpes ini terletak di dataran tinggi pulau Madura sehingga mempunyai rata-rata hari hujan tertinggi, Kecamatan Ketapang.  Terkait kunjungannya tersebut, Ning Lia lalu menceritakan beberapa sisi menarik yang membuat dirinya terkesan ke Ponpes yang diasuh oleh KH. Ayatulloh Mubarok tersebut.


Menurutnya Ponpes dan Yayasan yang menaungi  beberapa lembaga pendidikan ini mulai dari PAUD, TK, SD, MI, SMP, MTS, SMK, dan MA, memiliki Susana yang sejuk dan damai.


“Suasana di ponpes ini sangat sejuk, tenang, dan damai. Tentunya, hal ini disebabkan faktor geografis yang sangat mempengaruhi. Tak heran, ponpes ini ini pun dikenal dengan aeng cellep-nya, yaitu air dingin yang mengalir di ponpes dan wilayah sekitar,” tukas Ning Lia  yang saat itu diantar oleh KH. Mohammad Subhan, cucu KH. Alawy Muhammad, ulama legendaris Madura. Sabtu (19/09/2021).


Aktivis yang juga Ketua RKIH Jawa Timur ini menjelaskan bahwa kesan yang didapatnya pun terlihat sama dengan kesan yang ada dalam benak santri.


“Para santri, terutama santriwati, terlihat ceria saat disapa. Memang sih, beberapa terlihat malu-malu. Tapi rona keceriaan terlihat kuat di raut wajah mereka. Tentunya ini bukti bahwa mereka kerasan dan bahagia disini," bebernya.


Mendapat apresiasi dari ning Lia, KH. Ayatulloh pun menyambut hangat dan menjelaskan keunggulan lain dari Ponpes yang memiliki pilar terwujudnya ‘IMTAQ, Intelektualitas, dan Akhlaqul Karimah’ tersebut.


“Alhamdulillah ponpes kami sangat diterima baik oleh masyarakat Madura. Terbukti banyak dari warga sekitar yang mempercayakan putra putrinya untuk mengenyam pendidikan disini. Namun di sisi lain, tidak sedikit juga santri yang berasal dari wilayah lain, bahkan terjauh dari dari Bangka Belitung," tukasnya.


Sedangkan KH. Subhan, tokoh ulama setempat yang merupakan Ketua PPP Sampang, menjelaskan bahwa keberadaan ponpes tersebut sangat membantu menjaga relijiusitas warga.


“Sebagai Pondok tertua di Sampang, Al Faisholiyah memiliki peran sentral dan penting agar nilai-nilai Islam, khususnya NU, tetap terjaga agar kelak anak-anak muda Madura tumbuh menjadi calon-calon pemimpin yang tidak kehilangan ruh Islam-nya," tandasnya. (Red).

Bagikan:

Komentar