|
Menu Close Menu

PSI Jatim Tegas Tolak Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode

Sabtu, 04 September 2021 | 10.12 WIB

M. Teguh Cahyadin, Ketua DPW PSI Jatim, (Kopiah hitam berlogo NU)


lensajatim.id Surabaya- Meski baru sebatas  wacana, usulan masa jabatan Presiden RI menjadi 3 periode terus menjadi polemik dan mendapat perhatian dari banyak pihak. Di Jawa Timur, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  Jawa Timur, M. Teguh Cahyadin juga ikut angkat bicara. Dan pihaknya ikut angkat bicara.  


"Saya sendiri tidak sepakat Presiden 3 periode di karenakan tidak konsisten terkait kesepakatan para tokoh reformasi dan UUD yang telah melakukan proses revisi bahwa jabatan Presiden selama 1 periode adalah 5 tahun dan bisa di jabat lagi satu kali pemilihan," jelas politisi yang akrab disapa  Gus Din saat dikonfirmasi Lensajatim.id Sabtu (04/09/21).


Ia menjelaskan dalam dunia demokrasi moderen telah disepakati jika penguasa eksekutif hanya boleh dipilih maksimal dua kali saja. Adanya pembatasan tersebut mengacu pada moral dasar demokrasi bahwa kekuasaan tidak boleh berada di satu tangan, tetapi harus menyebar seluas mungkin.


"Jadi ini yang menjadi landasan utama terkait dengan masa jabatan Presiden 3 periode menyalahi kesepakatan serta saya menyakini terkait dengan proses regenerasi kepemimpinan bangsa dan negara agar memberi peluang seluas luasnya untuk para tokoh muda menjadi pimpinan puncak negara ini," tandasnya.


Selain itu, pihaknya  menyebutkan apabila masa jabatan Presiden 3 periode benar-benar diwujudkan, akan menimbulkan persoalan baru. Ada risiko besar yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sebab, semakin lama suatu kekuasaan, maka kemampuan untuk mengumpulkan sumber daya menjadi lebih kuat. Dengan begitu, menjadikan kekuasan menjadi lebih absolut.


“Kalau sampai 3 kali,  seorang penguasa mampu mengumpulkan resources di tangannya sehingga terlalu berkuasa secara politik, ekonomi, dan sosial,” bebernya.


Untuk itu dirinya berharap tetap saja 2 periode "Saatnya yang memiliki umur diatas 60 tahun lebih baik istirahat banyak ibadah, serahkan pemimpin pemimpin negara ini di atas 30 tahunan, kita juga ingin negara hadir dengan pemimpin di bawah umur 30 tahun seperti negara lainnya seperti Negara Irlandia Presiden berumur 35 tahun, Presiden Perancis berumur 38 tahun, Perdana Menteri Inggris berumur 37 tahun," tambahnya.


Lebih lanjutnya ia menjelaskan Pemimpin muda harus di dorong menjadi pemimpin negara ini dengan semangat, energi serta pemikiran untuk melakukan lompatan akan kemajuan negara ini. 


"Jangan khawatir dengan 2 Periode yang telah dilaksanakan oleh Bapak Presiden Jokowi akan ada baiknya negara ini melakukan regenarasi kepemimpinan dengan menghadirkan anak anak muda menjadi pemimpin Negara. Beri kesempatan anak anak muda memimpin Negara ini, dan tetap budayakan Negara ini melakukan regenerasi agar Nama Indonesia masih ada dan tetap eksis sebagai Negara," pungkasnya. (Lim).

Bagikan:

Komentar