|
Menu Close Menu

G25 Indonesia Lunasi Tunggakan SPP Mohammad Anas di SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 08.53 WIB



Lensajatim.id Bangkalan- Meski kondisi ekonominya kurang beruntung, Mohammad Anas, Siswa SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan ini memiliki semangat yang tinggi dalam meraih cita-citanya untuk menjadi seorang Kapten Kapal. Itu, terbukti pelajar asal Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Bangkalan begitu rajin dan tekun dalam belajar, meski jarak rumah ke sekolahnya yang terletak di Bangkalan Kota tidak dekat.


Tidak hanya itu, karena keterbatasan biaya, Anas sempat menunggak iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di Sekolahnya selama 5 Bulan. Informasi tersebut disampaikan Ibunya (Sariwati) saat didatangi oleh tim relawan G25 Indonesia ke rumahnya. Bu Sariwati bercerita, bahwa suaminya yang biasa mencari nafkah untuk keluarga sudah tidak bisa bekerja di Kapal. Itu terjadi sejak suaminya dinyatakan positif Covid 19 hingga mengalami gejala stroke ringan. 


Tim Relawan G25 Indonesia saat mengunjungi Rumah Ibu Sariwati di Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Bangkalan. (Dok/Istimewa).


Sehingga, dirinyalah (Sariwati) yang pontang-panting untuk jualan makanan agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Itupun untuk modal berjualan, dirinya terpaksa  pinjam uang sana-sini.  


Karena kondisi itulah, setelah melalui proses survei akhirnya tim relawan G25 Indonesia memutuskan untuk membantu keluarga Ibu Sariwati. Ia dibantu modal usaha berupa bahan kebutuhan untuk jualan nasi dan makanan lainnya. Total bantuan yang diberikan jika diuangkan menghabiskan 2.718.000,-. 


" Terimakasih Mas, saya tidak bisa berkata apa-apa, saya sungguh senang atas bantuan ini, semoga Allah SWT yang membalasnya," kata Ibu Sariwati usai diantar belanja kebutuhan jualannya, beberapa waktu lalu.


Tidak hanya membantu usaha Ibu Sariwati, G25 Indonesia juga melunasi tunggakan SPP Anaknya selama 5 bulan. " Iya tadi kami membantu Anas, tunggakannya 5 bulan kita lunasi, bahkan SPPnya selama 2 bulan kedepan juga kita bayar, jadi total 7 bulan kita bantu bayar SPPnya. Setiap bulannya SPPnya 300 ribu, tadi totalnya 2.100.000,- kita bayar," jelas Dasuki Rahmad, Ketua Yayasan G25 Indonesia saat ditemui usai mendatangi sekolah Anas. Jumat (24/09/2021).


Bahkan, menurut mantan aktivis GMNI ini, pihaknya akan berusaha membantu biaya SPP Anas hingga lulus Sekolah. " Sebenarnya tadi kata Kepala Sekolahnya, biaya sekolah Anas di luar SPP bisa sampai 30 juta, itu biaya pelatihan-pelatihan yang harus diikuti. Tapi kita masih memutuskan untuk membantu SPPnya saja, sesuai dengan kemampuan kita," tandasnya.


Dasuki berharap, bantuan yang diberikan oleh G25 Indonesia bisa bermanfaat meski tidak bisa membantu biaya secara keseluruhan. " Kebetulan program di kita yang ada bantuan untuk usaha bagi warga yang kurang mampu dan bantuan biaya pendidikan," tambahnya.


Tim G25 Indonesia saat melunasi SPP Mohammad Anas di SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan.(Dok/Istimewa).


Anas, yang ditemui usai G25 Indonesia membayarkan SPP sekolahnya mengaku sangat senang dan berterimakasih kepada semua relawan dan donatur yang turut membantu dirinya. Dengan nada terbatah-batah Anas mengaku akan berusaha untuk benar-benar serius dalam belajar agar bisa mewujudkan cita-citanya. 


" Sekali lagi saya sangat berterimakasih, semoga Allah yang membalas semua kebaikan ini," tukas Anas. 


Anas, juga berjanji, bila nantinya sudah menjadi orang yang sukses, dirinya juga akan berusaha untuk bisa membantu orang-orang yang mengalami kesusahan." Insyaallah keinginan saya kalau sukses nanti juga bisa membantu orang yang membutuhkan seperti yang dilakukan oleh G25 Indonesia," pungkasnya. 


Rusdy, Kepala Sekolah SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan, saat menerima kedatangan tim relawan G25 Indonesia juga menyampaikan terimakasih. Pihaknya merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan kepada salah satu siswanya. 


" Yang nunggak di sekolah ini saat ini banyak, bukan hanya Anas, makanya kalau ada yang membantu seperti ini saya terimakasih," katanya.


Apalagi, lanjut Rusdy, sebagai sekolah swasta yang salah satunya mengandalkan dari iuran siswa, sejak adanya pandemi Covid 19 ini sekolahnya mengalami penurunan siswa yang sangat drastis. " Sejak Covid 19 ini siswa kami menurun drastis," pungkasnya.


Sekedar diketahui, dalam rumah yang sangat sederhana di Desa Tajungan, Kecamatan Kamal Bangkalan. Ibu Sariwati tinggal bersama Suaminya dan dua anaknya, yang sama-sama usia sekolah. Tertua Mohammad Anas yang sekolah di SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan kemudian satunya sekolah di SMP 3 Kamal. 


Sedangkan Anas, selain terbilang rajin sekolah, sehari-hari kadang ia juga membantu keluarga mencari uang dengan cara mencari kerang di laut. Sebab, mereka tinggalnya di dekat laut. (Red)

Bagikan:

Komentar