|
Menu Close Menu

Menko Polhukam Mahfud MD Ingatkan Bahaya Intoleransi dan Radikalisme

Senin, 25 Oktober 2021 | 07.08 WIB

Sesi foto bersama Menko Polhukam RI, Mahfud MD bersama para narasumber dan Pengurus Sahabat Mafud . (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id Surabaya- Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI), Mahfud MD mengingatkan bahaya Intoleransi dan Radikalisme. Menurut Mahfud, Intoleransi dan Radikalisme berasal dari perasaan benar sendiri, sedangkan orang lain salah.  Siapapun yang tidak sefaham dengan dirinya dianggap kafir dan munafik. 


" Maka kita harus menghindarkan diri dari sifat merasa benar sendiri atau merasa paling benar agar tidak berkembang menjadi jiwa intoleran dan radikal, " tegas Mahfud MD saat menjadi Keynote Speaker dalam acara bedah buku " Intoleransi dan Radikalisme, Kuda Troya Politik dan Agama" karya Islah Bahrawi di Hotel Wyndham Surabaya. Minggu, (24/10/2021).


Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Sahabat Mahfud Korwil Jawa Timur itu  dilaksanakan secara Hybrid tersebut dipandu oleh Komisioner Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Jamil. Hadir sebagai Nara Sumber, Guru Besar UINSA yang juga mantan Sekjen Kemenag RI Nur Syam, Kasubdit Kontra Narasi Densus 88 AKBP Mayndra Adi Wardana serta Islah Bahrawi, Pengamat Radikalisme lulusan  dan Terorisme lulusan Berkeley California Amerika Serikat, sekaligus penulis buku Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama.


Sejumlah petinggi Sahabat Mahfud MD turut hadir dalam kegiatan  tersebut, mulai Kornas Sahabat Mahfud Imam Marsudi, Korwil Sahabat Mahfud Jatim Firman Syah Ali serta Korda Sahabat Mahfud Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.


Kornas Sahabat Mahfud, Imam Marsudi saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa Sahabat Mahfud merupakan sebuah paguyuban yang berfungsi mentransformasikan pemikiran Bapak Mahfud MD terutama dalam bidang hukum.


" Sahabat Mahfud adalah adalah para pecinta sosok Mahfud MD, yaitu  pada  pemikiran, gagasan dan tingkah laku Pak Mahfud MD, " tegas Stafsus Menko Polhukam RI. 


Abu Fida (pegang mik), Mantan Napi Teroris saat hadir dan memberikan testimoni dalam acara Sahabat Mahfud Jawa Timur. (Dok/Istimewa).


Dalam sesi tanya jawab tiba-tiba muncul mantan teroris Abu Fida. Dia yang hadir sebagai anggota Sahabat Mahfud Korda Surabaya akhirnya didapuk sebagai salah satu nara sumber bedah buku. Abu Fida menyatakan bahwa pintu masuk kita menjadi penjahat, itu sekaligus merupakan pintu keluar. Mantan narapidana ini mengaku jadi teroris gara-gara bahan bacaan dan berhasil kembali ke jalan islam yang benar juga gara-gara bahan bacaan. Pria yang sealmamater dengan KH Said Aqil Siradj di Universitas Ummul Quro Mekkah ini menyadarkan para hadirin bahwa orang menjadi teroris itu bukan karena lemah literasi tapi karena salah bahan literasi.


Sebanyak 70 buah buku diberikan kepada Menko Polhukam RI Mahfud MD (Ketua Dewan Pembina Sahabat Mahfud), Kornas Sahabat Mahfud Imam Marsudi, Korwil Sahabat Mahfud Jatim Firman Syah Ali, para nara sumber, moderator dan seluruh peserta, serta ditandatangani langsung oleh Islah Bahrawi selaku penulis. (Red)


Bagikan:

Komentar