|
Menu Close Menu

Gandeng Djoerank Batja dan Muslimat NU, DPD BMI Jatim Gelar Ngaji Bisnis di Bangkalan

Jumat, 12 November 2021 | 19.19 WIB

Kegiatan Ngaji Bisnis oleh DPD BMI Jatim. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id Bangkalan-
Pengurus DPD Bintang Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur menginisiasi kegiatan pengabdian masyarakat (PM) dengan memberikan pelatihan peningkatan kemampuan atau life skill bertempat di Aula SMK. Taman Sari, Desa Pakaan Dajah, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Jumat, (12/11/2021).


Kegiatan tersebut terselenggara dengan menggandeng  beberapa lembaga kemasyarakatan, mulai dari PAC Muslimat NU Galis dan Komunitas Djoerank Batja. Kemasan acaranya berupa Ngaji Bisnis dengan menghadirkan narasumber dari pemenang Unesa Bisniss Competition 2021, Wak Jamil.


"Acara ini kami kemas dengan tema "Ngaji Bisnis", sengaja kami memilih nama itu agar lebih familiar dengan kondisi masyarakat sekitar yang kental dengan kehidupan Pesantren," kata Jakfar Shodik, Sekjend BMI Jawa Timur lewat rilis yang diterima redaksi. 


Ngaji Bisnis DPD BMI Jatim. (Dok/Istimewa).


Direktur Madura Migrant Care (MMC) menjelaskan bila pertemuan perdana ini, titik tekannya pada persoalan penyamaan perspektif tentang peluang usaha atau bisnis masyarakat santri pasca pandemi.


"Peserta juga akan diberikan pelatihan budidaya jamur lengkap dari hulu ke hilir. Kebetulan Wak Jamil, sebagai pemateri kali ini, Insyaallah berkenan menampung hasil panen para peserta dengan catatan-catatan tertentu," tandasnya. 


Shodik menambahkan bahwa dalam listing materi yang sudah di diskusikan, pihaknya tidak berpatok pada tema-tema konvensional. " Isu kekinian akan menjadi sajian diskusi yang cukup menarik. Terutama yang erat kaitannya dengan generasi Z atau i-gen," bebernya. 


Senada dengan Jakfar Shodik, Sekretaris PAC. Muslimat NU Galis, Ibu Sunartiyah menambahkan, ia berharap forum tersebut bisa menjadi salah satu pilihan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi masyarakat. 


"Pertemuan seperti ini sangat penting bagi kami. Terlebih pasca pandemi yang menyita seluruh penghidupan masyarakat bawah, terutama ibu-ibu yang dampaknya dirasakan secara langsung berimbas kepada santri," tutur perempuan yang akrab disapa Ibu  Narti.


"Sebagai salah satu pilihan, semoga kami tidak berhenti pada tema ini, kedepan kami ingin mengadakan pertemuan lanjutan dengan tema-tema yang lain. Mohon didoakan, semoga dilancarkan," imbuhnya.


Ditempat yang sama, Moh. Faisol sebagai Ketua Komunitas Djoerank Batja menjelaskan, tantangan untuk menjalankan kegiatan itu tidak mudah. Terlebih dengan kesiapan tempat dan fasilitas pendukung dalam menjamu peserta. 


"Kami mohon maaf kepada seluruh peserta jika ada kekurangan. Karena kegiatan ini bersifat mandiri dan hanya didukung oleh komitmen untuk menebar manfaat. Terakhir, terimakasih yang tidak terhingga kepada tim Wak Jamil yang sudah berkenan berbagi ilmu dan pengalamannya," Tutup Moh. Faisol dengan semangat. (Red).

Bagikan:

Komentar