|
Menu Close Menu

Kilas Balik Satu Dekade di Jalan Restorasi

Senin, 01 November 2021 | 13.51 WIB




Oleh Moch Eksan


Lensajatim.id Opini- Selepas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember 2009, saya sempat membantu pasangan Brigjen pol (Purn) Drs Guntur Ariyadi, MSi-KH Dr Abdullah Samsul Arifin, MHi dalam Pilkada Jember 2010. Perolehan suara Pasangan Jenderal Polisi dan Ketua PCNU Jember ini terpaksa harus puas di nomor tiga. Yang berhasil menjadi pemenang adalah pasangan incumbent, MZA Djalal-Kusen Andalas.


Setahun setelah menjadi tim sukses pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat dan PKB ini, almarhum Drs HM Miftahul Ulum, MSi, mengusulkan saya kepada Drs H Hasan Aminuddin MSi untuk menjadi Ketua Partai NasDem Kabupaten Jember. Proses pengusulan ini atas mandat Pak Hasan kepada Cak Ulum untuk mencarikan figur ketua partai besutan Surya Paloh ini.


Singkat cerita, setelah beberapa kali bertemu, Surat Keputusan (SK) penunjukan akhirnya turun. Dengan SK Nomor 305-SK/DPP-NasDem/III/2011 tertanggal 5  Maret 2011, saya ditunjuk selaku Ketua, dan Almarhum Purwanto Warsa Kesuma sebagai Sekretaris.


SK yang ditandatangani oleh Patrice Rio Capella dan Ahmad Rofiq ini ditentang keras oleh KH MA Saiful Ridjal dan David Handoko Seto yang merasa berhak dan telah membidani Ormas Nasional Demokrat Kabupaten Jember. Aksi bakar baju, demontrasi dan protes ke DPW dan DPP Partai NasDem, juga mewarnai dinamika politik internal Partai NasDem Jember. Namun, semua konfigurasi dan struktur partai tetap tidak berubah sampai dengan Pemilu 2014 digelar.


Meskipun Partai NasDem Jember dilanda konflik berkepanjangan, hasil Pemilu 2014 membuktikan keberhasilan yang gemilang: 1 kursi DPR RI, 1 kursi DPRD Provinsi Jawa Timur, dan 5 kursi DPRD Kabupaten Jember. Sebuah capaian politik yang lumayan besar sebagai partai baru. Keberhasilan ini memecah rekor keberhasilan partai baru seperti Partai Demokrat pada Pemilu 2004 dan Partai Gerindra pada Pemilu 2009 dalam konteks Jember.


Barangtentu, keberhasilan Partai NasDem Jember, merupakan hasil kerja politik agregatif yang melibatkan banyak tokoh, kader, anggota, simpatisan, serta pemilih partai. Semua berjasa untuk mengantarkan anggota DPR atau DPRD menjadi wakil rakyat di parlemen. Momentum kemenangan ini juga terjaga pada saat Pilkada 2015, sehingga berhasil mengantarkan pasangan dr Hj Faida MMR-KH Drs Abdul Muqit Arief menjadi Bupati-Wakil Bupati bersama koalisi partai lain: PDIP, PAN dan Hanura.


Selama proses Pilkada 2015, terjadi restrukturisasi DPD Partai NasDem Jember. Posisi ketua, tetap dimandatkan kepada saya. Namun sekretaris dan bendahara diganti. Almarhum Purwanto Warsa Kesuma diganti oleh David Handoko Seto sebagai sekretaris, dan Muhammad Alfian Helmy diganti oleh Budi  Wicaksono sebagai bendahara. Kabinet ini tak bertahan lama. Dua faksi antara saya dan Gus Saif sejak berdirinya Partai NasDem tetap tak bisa melebur menjadi satu kekuatan. Kabinet ini gagal menyusun restrukturisasi DPC di 31 kecamatan. Semua kekeh dengan konsep masing-masing. Konsep power sharing gagal dikompromikan.


Pasca Pilkada 2015, keluar Surat Edaran dari DPP Partai NasDem. Waktu itu, anggota DPR atau DPRD tidak boleh merangkap sebagai ketua partai di satu tingkat di bawahnya. Konsekuensi-logis dari SE ini, saya, Kresna Dewanata Phrosakh, drg Hj Yayuk Sri Rahayu Ningsih, masing-masing sebagai ketua DPD Partai NasDem Jember, Malang dan Ngawi harus melepaskan jabatan tersebut. Dan ditarik ke struktur kepengurusan partai di atasnya.


Kepengurusan berikut di Kabupaten Jember diteruskan oleh H. Marsuki Abdul Ghofur, SE sebagai Ketua, Drs H Bambang Hariyanto sebagai Sekretaris dan Winti Isnaini, MPd.I sebagai Bendahara.


Sementara itu, Dr HA Effendy Choiry, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, meminta saya menguatkan barisannya. Saya ditunjuk sebagai Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat. Posisi ini juga berlanjut setelah terjadi pergantian Ketua DPW dari Gus Choi kepada Dr H Rendra Kresna. Demikian pula, pada saat terjadi pergantian Ketua DPW kembali dari Pak Rendra kepada Sri Sajekti Sudjunadi.


Jadi, dalam rentang waktu 2016-2021, saya menguatkan barisan DPW di bawah kepemimpinan Gus Choi, Pak Rendra dan Bunda Janed. Posisi tetap sebagai Wakil Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat. Baru, di pertengahan tahun 2021 ini, saya dapat mandat baru sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Legislatif. Posisi yang diharapkan membangun hubungan yang baik antara partai dan fraksi sebagai alat perjuangan partai sekaligus alat pemenangan dalam menjalankan politik gagasan.


Satu dekade berada di jalan restorasi yang diwarnai pasang surut peran di internal partai NasDem dan di dalam maupun di luar parlemen. Saya memaknai jalan restorasi ini merupakan jalan memperbaiki diri dan mengabdi untuk Ibu Pertiwi. Sebuah jalan bermakmum pada Pak Surya dalam merestorasi politik Indonesia, menjadikan Partai NasDem sebagai rumah kaum pergerakan, serta menempatkan partai sebagai wahana menyebarkan kebaikan dan bukan semata sarana meraih kekuasaan.


Setelah 10 tahun Partai NasDem berkiprah di jagad politik Nusantara, partai yang lahir pada 11-11-2011 ini, telah menjadi alternatif utama dari anak bangsa yang ingin terlepas dari kungkungan oliakargi partai. Partai ini benar-benar menjelma menjadi partai yang paling terbuka dalam rekrutmen kepemimpinan nasional dan daerah. Siapa yang dikehendak rakyat dan tercermin dari hasil survey, banyak berlabuh di  partai ini. Apalagi partai ini mengusung politik antimahar.


Belakangan ini, Partai NasDem kian menunjukkan keseriusan dalam agregasi dan advokasi aspirasi rakyat. Terutama petani, nelayan, perempuan, masyarakat adat, dunia pendidikan dan kesehatan. Inilah jalan restorasi dalam memenangkan kepentingan rakyat di atas kepentingan penguasa dan pengusaha. Konflik of interest dalam pengelolaan negara, semakin menerangkan jatidiri Partai NasDem yang Istiqomah di jalan rakyat kecil. Hatta harus mengalahkan kepentingan partai dan koorporasi sendiri. Makna pengorbanan ini terjewantahkan demi kepentingan bangsa dan negara yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Pak Surya sendiri.


*Moch Eksan, Pendiri Eksan Institute dan Wakil Ketua Bidang Hubungan Legislatif DPW Partai NasDem Jawa Timur.

Bagikan:

Komentar