|
Menu Close Menu

Ujian Siswa di Campaka Sumenep Menggunakan Aplikasi Tanpa Sinyal dan Server

Jumat, 24 Desember 2021 | 20.25 WIB

Ujian dengan menggunakan Aplikasi tanpa sinyal dan tanpa server di SMP Islam Miftahul Ulum Campaka, Pasongsongan Sumenep. (Dok/Istimewa). 


Lensajatim.id, Sumenep-
Berawal dari kendala pembelajaran daring yang dialami SMP Islam Miftahul Ulum Campaka Pasongsongan, Sumenep.Aplikasi tanpa sinyal dan tanpa server hasil modifikasi  guru SMP Islam Miftahul Ulum, Pasongsongan, Kabupaten Sumenep dimanfaatkan siswa untuk ujian PAS secara daring.


Selama pandemi, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut mengalami kendala, terutama saat memasuki proses penilaian belajar siswa. Saat ujian tengah semester atau ujian akhir semester siswa mengalami berbagai kendala untuk mengerjakan soal-soal ujian secara daring. Mulai kehabisan kuota internet hingga sinyal yang tidak mendukung di tempat tinggal mereka. Kemudian, kendala lain juga dialami sekolah yang memiliki server terbatas.


Hingga akhirnya masalah itu dijawab oleh Mufid dkk, Guru SMP Islam Miftahul Ulum Pasongsongan. Pengajar mata pelajaran Penjasorkes itu memodifikasi sebuah aplikasi untuk memudahkan siswa belajar dan mengikuti ujian sekolah.


Aplikasi itu bernama USBC (UJIAN SEKOLAH BERBASIS CHROMEBOOK ). Mufid dkk sudah mengembangkan aplikasi tersebut sejak tahun 2020.


1. Guru Penjasorkes, Mufid  memodifikasi aplikasi Ujian Sekolah tanpa sinyal tanpa server.

Guru SMP Islam Miftahul Ulum, Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Mufid menunjukkan aplikasi USBC untuk pembelajaran di SMP Islam Miftahul Ulum Pasongsongan,Sumenep. 


Semula aplikasi yang bernama USBN ini hanya berfungsi untuk ujian berbasis computer mode Online. Namun, pada  tahun ini Mufid, dkk memodifikasi dan memperbarui agar bisa dimanfaatkan untuk ujian semester di sekolah pada masa pandemik COVID-19.


‘’Saya gelisah karena selama pandemik dan pembelajaran daring banyak kendala yang dihadapi siswa dan sekolah. Ada yang siswa tidak bisa mengikuti pelajaran karena tidak bisa membeli kuota data internet, ada yang terkendala sinyal karena rumahnya di daerah pegunungan. Belum lagi server di sekolah juga memiliki kemampuan terbatas.


Sementara, lanjut dia, bantuan kuota data internet dari pemerintah kepada siswa juga tidak bisa menjawab masalah tersebut. Sebab, layanan data internet sangat terbatas, sehingga siswa tetap tidak bisa mengakses aplikasi ujian yang disiapkan sekolah.

Akhirnya, saat ujian PAS 2021 aplikasi USBC diujicobakan. Dalam pembaharuan aplikasi tersebut siswa bisa mengikuti ujian sekolah tanpa membutuhkan kuota data internet dan bisa diakses meskipun ada gangguan sinyal. Kemudian, sekolah pun juga tidak perlu mengeluarkan dana untuk menambah kapasitas server.


‘’Di sini siswa hanya butuh menuliskan alamat IP  yang sama saat proses transfer soal Setelah itu mereka bisa mengerjakan soal ujian dengan lancar tanpa sinyal atau kuota data. Hasilnya para siswa sangat puas dan sekolah juga terbantu,’’ tutur pria kelahiran 03 Mei  1992.


2. Mufid membagikan aplikasi secara gratis 

Guru SMP Islam Miftahul Ulum, Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Mufid  membagikan aplikasi USBC kepada siswa untuk ujian sekolah di tengah pandemik COVID-19.


 ‘’Saya bagikan aplikasi tanpa sinyal dan tanpa server ini kepada sekolah manapun yang membutuhkan. Saya sangat terbuka sekali jika ada sekolah yang memiliki kendala yang sama seperti SMP Islam Miftahul Ulum  Pasongsongan dan bisa sama-sama merasakan manfaat dari aplikasi USBC ini,’’ kata ayah satu anak ini.


Dari testimoni sekolah yang menggunakan, ternyata aplikasi tanpa sinyal dan tanpa server ini sangat membantu ujian secara daring dan juga memudahkan pada proses pemberian nilai, karena selesai ujian nilai  siswa langsung bisa dicetak. Sebab, aplikasi ini juga digunakan oleh salah satu sekolah SMP Swasta di Kec. Pasongsongan. (Red).

Bagikan:

Komentar