|
Menu Close Menu

Target Menang Pemilu 2024, PPP Sumenep Bidik Suara Santri dan Milenial

Senin, 07 Februari 2022 | 22.00 WIB

KH. Ali Fikri A. Warits Ilyas, Ketua DPC PPP Kabupaten Sumenep (baju batik) dan M. Syukri,  Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sumenep. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Sumenep- Teka-teki sosok yang akan menduduki pucuk pimpinan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Sumenep akhirnya terjawab.


Hal itu setelah DPP PPP mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 0431/SK/DPP/C/I/2022 tentang Pengesahan Susunan Kepengurusan DPC PPP Kabupaten Sumenep, tertanggal 26 Januari 2022.


Dalam SK yang ditandatangani oleh Ketum H. Suharso Monoarfa dan Sekretaris Jenderal DPP PPP HM. Arwani Thomafi, DPC PPP Kabupaten Sumenep masa bhakti 2021-2026 resmi dipimpin oleh KH. Ali Fikri A. Warits Ilyas dan M. Syukri sebagai sekretaris.


M. Syukri selaku sekretaris saat dikonfirmasi membenarkan. " Iya benar sudah sesuai SK tersebut mas," kata M.Syukri saat dikonfirmasi lewat saluran telepon. Senin, (07/02/2022).


Dengan nakhoda yang baru lanjut pria yang juga Wakil Ketua DPRD Sumenep ini, pihaknya optimis PPP di Kabupaten Sumenep akan lebih besar lagi dan menang di Pemilu 2024 mendatang. " Kiai Fikri ini bukan orang baru di dunia politik, beliau pernah maju di Pilkada, sehingga Insyaallah akan mudah mengkonsolidasikan kekuatan politiknya," tandasnya.


Selain itu kata Syukri, Kiai Fikri juga merupakan tokoh muda asal pesantren. " Itu Insyallah akan lebih memudahkan PPP masuk ke semua kelompok masyarakat," bebernya. 


Saat disinggung target kursi di parlemen 2024 mendatang, Syukri masih belum bisa memastikan soal angka. " Kalau jumlah belum ya, tapi yang jelas target menang dan lebih banyak dari sekarang, nanti itu masih kita konsolidasikan di rapat dan raker," ungkap legislator asal Kepulauan ini.


Hanya saja, jelas Syukri, dari komposisi yang ada struktur DPC PPP Sumenep hari ini komposisinya ada tokoh pesantren, tokoh muda. " Makanya nanti itu juga akan memudahkan kita dalam pemetaan untuk menyasar suara basis-basis pesantren dan generasi Milenial, dua kelompok itu menjadi salah satu kelompok yang akan banyak diakomodir dan di dekati, tentu kelompok yang lain juga tetap kita masuki," pungkas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini. (Sid/Red).

Bagikan:

Komentar