|
Menu Close Menu

Mahasiswa UTM Berikan Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Cair ke Warga Pademawu Pamekasan

Jumat, 24 Juni 2022 | 21.11 WIB

 

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) oleh Mahasiswa KKN-Tematik 68 Universitas Trunojoyo Madura di Dusun Kretek Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Pamekasan- Mahasiswa KKN-Tematik 68 Universitas Trunojoyo Madura melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras bagi warga di Dusun Kretek Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Kamis, (23/06/2022).


Ali Wafa, salah satu Mahasiswa KKN-Tematik 68 Universitas Trunojoyo Madura menjelaskan bahwa lewat kegiatan itu pihaknya bisa  berbagi ilmu mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pemanfaatan pekarangan rumah kepada masyarakat.


Kegiatan yang diikuti oleh 25 peserta itu dilakukan dengan cara memberikan  edukasi pembuatan melalui presentasi , pembagian modul dan sampel POC pada ibu-ibu rumah tangga.Pihaknya  terlebih dahulu menjelaskan dan memberi edukasi mengenai manfaat dari masing-masing bahan. setelah itu, mereka menjelaskan langkah membuatnya diselingi tanya jawab seputar POC dan juga tentang Pemanfaatan Pekarangan Rumah. Efek dari POC tersebut akan dapat dilihat setelah kurang lebih 10 hari. 





Pupuk organik, kata Ali Wafa  merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk mengkondisikan atau memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. 


Manfaat  program kegiatan pembuatan pupuk organik ini bagi masyarakat adalah memberikan pengetahuan ke pada masyarakat dalam memanfaatkan sampah-sampah organik rumah tangga dengan baik dan benar.  Pemanfaatan sampah-sampah organik menjadi pupuk bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menanam berbagai tanaman di pekarangan rumah. 


Selain itu, pihaknya juga mengkampanyekan  pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Program itu diharapkan dapat berdampak jangka panjang, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan contoh seperti sayur-sayuran dari lahan pekarangan mereka sendiri. Dengan begitu nantinya diharapkan dapat menjadi hobi baru yang bermanfaat bagi masyarakat terlebih lagi disaat kondisi pandemi saat ini. Jenis tanaman yang direkomendasikan untuk ditanam dengan menggunakan media polybag di lahan pekarangan rumah warga ialah seperti  Cabai, kangkung, sawi, bayam, dan seledri. Jenis sayuran ini tidak sulit merawatnya dan umur panennya cepat sehingga lebih mudah untuk ditanam oleh warga. Selain itu,  perawatannya juga tanpa harus memiliki keahlian khusus. Kegiatan ini juga merupakan salah satu peluang bisnis bagi petani, karena komoditi sayur -sayuran dapat diusahakan dan dilakukan oleh sebagian besar rumah tangga petani baik untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual.  


Kegiatan itu ditutup dengan pembagian  5.000 bibit pohon cabai kepada warga sekitar dusun kretek. "Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani dan ibu-ibu rumah tangga di dalam pemanfaatan sampah-sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan pengelolaan lahan pekarangan rumah khususnya untuk kegiatan pertanian sayur-mayur yang nantinya dapat membantu di dalam peningkatan ekonomi masyarakat," tandas Ali Wafa. 


Masyarakat Pademawu Barat  terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini karena sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam memanfaatkan sampah organik  yang biasanya terbuang percuma menjadi Pupuk Organik Cair yang bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Masyarakat berharap edukasi seperti ini dapat dilakukan kembali di masa mendatang dengan berbagai inovasi pemanfaatan limbah menjadi suatu produk yang bermanfaat dan juga mudah dibuat. (AW/Red).

Bagikan:

Komentar