|
Menu Close Menu

Rapat dengan Menpora, Soal Atlet Senam Tidak Dikirim ke SEA Games, Komisi X Minta Jangan Terjadi Lagi

Minggu, 12 Juni 2022 | 12.38 WIB

 

Moh. Haerul Amri, Anggota Komisi X DPR RI saat rapat bersama Menpora RI dan Menparekraf RI. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jakarta- Kasus tidak dikirimnya atlet senam ritmik, Sutjiati Narendra  ke ajang SEA Games Vietnam 2022, mendapat perhatian khusus dari kalangan Legislator di Senayan.


Moh Haerul Amri, salah satu Anggota Komisi X DPR RI saat rapat bersama Menpora Zainudin Amali dan Menparekraf, Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (10/6/2022) menyoroti hal tersebut. Pihaknya meminta Kemenpora bersinergi dengan DPR agar kasus ini tidak menjadi polemik lagi di masyarakat di kemudian hari.


“Komisi X DPR bisa dlibatkan untuk mencarikan solusi. Bahwa kalau memang ada persoalan dengan pembiayaan dan kekurangan dana, maka bisa dicarikan pengusaha yang bisa membantu menangani kekurangan dana tersebut,” kata politisi muda yang akrab disapa Gus Aam.


Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga ini  menjelaskan pihaknya sangat menyayangkan atlet berprestasi, namun tidak mendapat apresiasi dari negara. Padahal Sutjiati Narendra telah membuktikan dirinya memiliki prestasi, yakni meraih dua emas dan satu perak pada cabang olahraga (cabor) senam ritmik di PON Papua. “Tapi sayang, dia tidak diberangkatlam ke Sea Games, karena tak mendapat rekomendasi dari Tim Review. Seolah tidak diwongke (dihargai), padahal dia pulang dari AS, demi membela Indonesia,” beber Gus Aam.


Sekjend DPP Garda Pamuda NasDem itu meminta  kasus seru harus mendapat perhatian khusus dari Kemenpora agar tidak terulang kembali. “Padahal keluarganya juga sudah siap untuk membiayai dengan kantong sendiri,” paparnya.


Disisi lain, penerima penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2021 dari Forkom Jurnalis Nahdliyin ini memberikan apresiasi kepada Menpora Zainudin Amali yang telah berhasil meraih posisi tiga besar pada Sea Games Vietnam lalu, yakni 241 medali, 69 medali emas, 96 perak dan 81 medali perunggu. “Kita apresiasi Menpora, karena sudah sesuai target meraih 3 besar di Sea Games Vietnam,” pungkas mantan Ketua Umum PC PMII Jombang ini.


Sebelumnya, Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Prof. Moch Asmawi mengatakan para atlet tidak diizinkan berangkat secara mandiri ke SEA Games Vietnam. Hal ini karena keberangkatan kontingen ke multievent tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah.  “Sudah ditekankan oleh pemerintah bahwa atlet yang dibiayai induk cabang olahraga maupun mandiri itu tidak diperkenankan karena ini memang tanggung jawab pemerintah,” jelas Asmawi kepada media di Jakarta, Jumat.


“Dan sudah ada rekomendasi dari tim review yang berarti itu lah yang harus dibiayai oleh pemerintah. Kami tidak berani memberi rekomendasi apabila mereka tidak bisa memberi medali di SEA Games,” kata dia.


Beberapa cabang olahraga berinisiatif mengirimkan atlet ke SEA Games 2021 Vietnam setelah tidak lolos proses review karena dinilai tidak berpeluang menyumbang medali.


Keinginan tersebut sempat diutarakan salah satunya oleh atlet senam ritmik Indonesia Sutjiati Narendra. Atlet kelahiran New York di Amerika Serikat itu tidak dikirimkan ke SEA Games 2021 karena disebut tidak memiliki rekam jejak prestasi, baik dalam multievent maupun single event regional atau internasional.


Pesenam berusia 18 tahun itu juga tetap tidak diberangkatkan, meski dia dan pelatih siap merogoh kocek pribadi demi mendapat kesempatan bersaing dalam SEA Games. (Tim).

Bagikan:

Komentar