|
Menu Close Menu

Ratusan Rumah di Malang Terendam Banjir, Begini Kronologinya

Senin, 17 Oktober 2022 | 18.54 WIB

Banjir yang terjadi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Sabtu (15/10/2022) kemaren.


Lensajatim.id, Surabaya -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) ungkap kronologi banjir yang merendam 470 Kepala Keluarga (KK). (Sumber Foto: BPBD Kabupaten Malang)


Diketahui, Banjir yang terjadi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Sabtu (15/10/2022) kemaren, membawa dampak pada ratusan rumah milik warga setempat.


Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang, Muhammad Nur Fuad Fauzi menjelaskan kronologi Banjir di Kabupaten Malang yang merendam empat dusun sekaligus.


"Dari data kronologi yang dihimpun, banjir di Desa Sitiarjo memang menjadi bencana rutin tiap kali hujan deras,' katanya kepada media ini, Minggu (16/10/2022).


Lebih lanjut, Pada Sabtu dini hari, hujan deras sudah mengguyur wilayah Sumbermanjing Wetan dan Malang selatan. Pukul 04.00 WIB, air tumpahan datang dari hulu Sungai Penguluran.


"Sungai itu melintasi Sumbermanjing Wetan, dan tepat berada di samping Desa Sitiarjo," katanya menjelaskan.


Pukul 05.30 WIB, lanjut Muhammad, sungai di sana mengalami kenaikan debit air. Ketinggian permukaan sungai naik menjadi empat meter. Alhasil, Sungai Penguluran meluber. Air masuk ke Desa Sitiarjo sekitar pukul 06.30 WIB. 


"Pada pukul 07.00 WIB, aliran sungai kian merangsek naik ke jalan dan rumah-rumah warga dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter, atau seukuran dada orang dewasa," paparnya.


Oleh karena itu, BPBD yang menerima kabar banjir Sitiarjo langsung menuju ke lokasi.Pemkab Malang, menurutnya juga membawa perahu karet menuju lokasi. 


"Perahu itu untuk evakuasi warga yang berusia lanjut. Kami evakuasi warga yang rentan ke ketinggian. Tepatnya di sekitar Balai Desa Sitiarjo,” tambahnya.


Selanjutnya, pihaknya mengatakan  perlahan air mulai berangsur surut pukul sekitar 09.30 WIB. Hujan juga sudah berhenti. Sementara Air di tiga dusun, yakni Krajan Wetan, Krajan Kulon, dan Krajan Tengah perlahan menurun. 


"Air di Dusun Rowoterate paling lambat surut. Itu tidak lepas dari posisi Dusun Rowoterate, yang memang berada di dataran rendah," paparnya.


Diketahui sebelumnya, ada 470 KK yang terdampak. Itu tersebar di empat dusun. Dusun Rowoterate menjadi terdampak paling parah. Di sana ada 177 rumah yang sempat digenangi air.


Sementara Dusun Rowoterate menjadi dusun terakhir yang airnya surut. Pasalnya, posisi dusun ini berada di elevasi paling rendah Menurut dia, tiga dusun lain juga cukup banyak terdampak banjir.


Di Dusun Krajan Tengah ada 77 KK yang terdampak. Sementara di Dusun Krajan Kulon ada 66 KK dan Dusun Krajan Wetan 156 KK. (Fauzi)

Bagikan:

Komentar