|
Menu Close Menu

Kisah Mbah Sideh, Puluhan Tahun Jadi Pemulung di Pasar Kamal hingga Dibantu Biaya Makan oleh G25 Indonesia

Minggu, 08 Januari 2023 | 16.16 WIB

 

Mbah Sideh (tengah) didampingi oleh relawan G25 Indonesia saat realisasi membayarkan biaya makannya di Warung Bu Khotimah di Pasar Kamal, Bangkalan. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Bangkalan- Namanya Mbah Sideh, usianya saat ini sudah kurang lebih 85 tahun. Tapi meski sudah sepuh, Mbah Sideh tetap melakoni pekerjaannya yaitu mencari plastik bekas, botol bekas, hingga kardus bekas (red : memulung)  di seputaran Pasar Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.


Mbah Sideh menjadi pemulung sudah kurang lebih 30 tahunan. Saat suaminya dulu masih ada, dan hingga saat ini  suaminya meninggal dunia. Ia juga tidak dikaruniai keturunan.


Mbah Sideh bercerita, untuk plastik dan botol bekas dirinya biasa menjualnya perdua hari sekali, dari hasil penjualannya ia mendapatkan uang kurang lebih 5 ribu rupiah. Kemudian untuk kardus bekas, dirinya harus mengumpulkan hingga 10 hari, saat dijual kadang ia bisa mendapatkan uang 15 ribu.


Uang dari hasil menjual barang- barang bekas tersebut ia gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, salah satunya untuk kebutuhan makan. Ia tiap hari membeli makan di warungnya Bu Khotimah di Pasar Kamal.


Kabar keberadaan dan aktivitas Mbah Sideh sampai ke relawan G25 Indonesia. Mereka lalu mengunjungi tempat tinggal Mbah Sideh untuk melihatnya secara langsung. Setelah melalui proses survei, G25 Indonesia akhirnya memutuskan untuk membantu Mbah Sideh.


Awalnya, Mbah Sideh dibantu oleh G25 Indonesia dengan sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya, karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk membuka usaha.


Tetapi, karena melihat kondisi Mbah Sideh yang tinggal sendirian dan terkadang saat ini numpang tidur di rumah suadaranya kalau malam hari, kemudian untuk makan sehari-hari ia tidak masak, tapi beli di sebuah warung di Pasar Kamal, sehingga G25 Indonesia memutuskan untuk membantu biaya makan sehari-hari Mbah Sideh.


"Kita bantu biaya makannya Mbah Sideh ini sudah kurang lebih satu tahunan berjalan, dari sekitar 2021 akhir," cerita Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia saat ditemui disela-sela merealisasikan bantuan berupa membayar biaya makan Mbah Sideh di Warung Bu Khotimah di Pasar Kamal. Sabtu, ( 07/01/2023).


Ketua PA GMNI Kabupaten Bangkalan ini lalu menuturkan bahwa G25 Indonesia membayar biaya makannya Mbah Sideh kadang setiap 5 bulan sekali,  kadang juga selama 4 bulan, intinya setelah habis dibayarkan lagi, begitu seterusnya dilakukan oleh G25 Indonesia hingga saat ini  berjalan kurang lebih satu tahun.


" Saat ini kita bayar hingga bulan puasa, jadi beliau tiap hari tinggal datang ke warungnya Bu Khotimah dan makan disitu. Satu hari satu porsi, harganya 6 ribu rupiah," ungkap Dasuki.


Karena kondisinya yang sudah sepuh dan kesehatannya juga sudah berkurang, pihaknya kata Dasuki sebenarnya mendorong agar Mbah Sideh berhenti memulung dan biaya kebutuhan sehari-harinya terutama untuk makan akan dibantu oleh G25 Indonesia.


" Kita dorong beliau berhenti mulung, kasihan karena sudah sepuh, tapi tadi masih belum mau. Semoga kedepannya mau. Kadang beliau mulung ke Pasar diantar ponakannya, tapi juga tidak jarang jalan kaki. Sudah banyak yang menyarankan berhenti, tapi beliau masih tetap, semoga sekali lagi kedepannya bisa," pungkas Fungsionaris KONI Bangkalan ini.


G25 Indonesia sendiri merupakan sebuah Yayasan Sosial yang memiliki beberapa program untuk membantu orang yang kurang beruntung secara ekonomi. Mulai dari program bantuan ekonomi super mikro, bantuan pendidikan, bantuan sosial Charity. Dan yang disalurkan dikumpulkan lewat donasi dari para donatur, utamanya yang tergabung dalam grup G25 Indonesia. (Had/Red).

Bagikan:

Komentar