|
Menu Close Menu

Pilot Pesawat Susi Air Diduga Disandera KKB Papua, Komisi III DPR RI Minta Maksimalkan Upaya Penyelamatan

Senin, 13 Februari 2023 | 23.45 WIB

Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jakarta- Wakil Ketua Komisi lll DPR RI Ahmad Sahroni meminta tim TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz  berupaya maksimal mencari dan menyelamatkan pilot pesawat Susi Air, Philips Max Marthin berkebangsaan Selandia Baru yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.


Pesawat Susi Air tersebut diduga dibakar KKB di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Papua, Selasa (7/2). Lima penumpang dalam pesawat tersebut telah berhasil dievakuasi Satgas Damai Cartenz bersama 15 pekerja pembangunan puskesmas di Nduga.


Sahroni berharap pergerakan Satgas Damai Cartenz harus tetap memastikan keselamatan pilot Susi Air tersebut. 


"Pastikan keselamatan sandera jadi prioritas operasi kali ini," kata Ahmad Sahroni melalui keterangannya   Jumat, (10/2).


Legislator NasDem tersebut yakin tim Satgas Damai Cartenz mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sebab, mereka merupakan personel terpilih yang mempunyai kemampuan khusus.


"Saya yakin Satgas Damai Cartenz ini diisi para anggota yang memiliki kemampuan terbaik dan mempunyai persiapan yang matang," ungkap dia.


Legislator NasDem dari Dapil DKI Jakarta lll (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu meminta agar Satgas Damai Cartenz tidak ragu menghadapi KKB karena mereka harus ditindak tegas.


 "Tumpas habis, masyarakat mendukung," tegas Sahroni.


Bendahara Fraksi Partai NasDem DPR itu juga mengapresiasi kinerja Satgas Damai Cartenz yang berhasil mengevakuasi penumpang pesawat Susi Air dan sejumlah pekerja di Nduga.


"Apresiasi kinerja gabungan TNI-Polri yang berhasil pastikan keselamatan para pekerja dan penumpang," ujar dia.


Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit Prabowo menjelaskan tim Satgas Damai Cartenz saat ini masih bekerja mencari pilot pesawat Susi Air. Upaya maksimal terus dilakukan. Mulai dari persiapan operasi penyelamatan hingga melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh masyarakat lokal. (medcom/*)

Bagikan:

Komentar