|
Menu Close Menu

Modal Usahanya Habis untuk Berobat, Ibu Sutiyah, Pedagang Asongan di Pelabuhan Kamal Kembali Mendapat Bantuan dari G25 Indonesia

Kamis, 25 Januari 2024 | 21.22 WIB

Penyerahan bantuan modal usaha dari G25 Indonesia ke Ibu Sutiyah di Kamal Bangkalan. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Bangkalan- Yayasan Gerakan Dualima Indonesia atau G25 Indonesia terus bergerak, menyisir warga yang kurang mampu dan memberikan bantuan. Kali ini, G25 membantu Ibu Sutiyah, penjual asongan di Kapal Ferry, penyebrangan pelabuhan kamal Bangkalan-pelabuhan perak Surabaya. 


Bantuan yang diberikan berupa modal usaha berupa barang dagangan dengan nominal Rp. 2.208.900,-. Bantuan itu merupakan program bantuan usaha super mikro yang diberikan kepada pelaku usaha dari keluarga kurang mampu. Dan Bu Sutiyah, sudah dua kali mendapatkan bantuan modal usaha dari G25 Indonesia. Bantuan diserahkan langsung oleh Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia beserta beberapa pengurus lainnya..


Sebelumnya, ia mendapat bantuan sekitar 3 tahun yang lalu. Karena Pandemi Covid 19, kemudian juga karena dirinya sakit, sehingga dari hasil usahanya itu ia gunakan untuk berobat. Tidak hanya itu, modal usahanya juga ikut habis dibuat untuk berobat. 


Belum lagi, hingga saat ini, ia bersama suaminya juga harus mengeluarkan uang untuk bayar kontrakan yang ditempati sebesar Rp. 300.000,-. di Dusun Barat Leke Desa Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan.


Saat berbincang dengan media, Sutiyah bercerita kalau jualannya sepi sejak adanya jembatan Suramadu jadi sepi. Masih kata Sutiyah, selain faktor jembatan Suramadu, yang membuat  semakin sepi juga diakibatkan perubahan sistem pembayaran di Kapal.


“Sekarang sangat sepi, kalau dulu bisa mendapatkan uang sekitar 300-500 ribu, sekarang paling 70 ribu sehari,” katanya saat menerima bantuan, Selasa (23/01/2024).


Akan tetapi, dengan bantuan yang diberikan kembali oleh G25 Indonesia, dirinya berharap usahanya semakin membaik. Apalagi , katanya akan ada lagi operasi bus rute Surabaya-Bangkalan melalui kapal di Pelabuhan Kamal. Tentu itu menjadi harapan kebahagiaan bagi Sutiyah bila benar-benar terwujud. Harapannya Pelabuhan semakin rame kembali, dan usaha yang ia tekuni bisa meningkat. 


Di tempat yang sama, Slamet, Relawan G25 Indonesia berharap masyarakat dengan kondisi ekonomi yang rentan seperti Ibu Sutiyah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Bangkalan. 


“Harapannya agar semua pihak, pemerintah khususnya dalam hal ini bisa mengambil posisi yang jelas bagaimana menyikapi kondisi ekonomi masyarakat yang sangat rentan seperti ibu Sutiyah ini,” ucap pria yang akrab disapa Memet ini.


Ia sangat berharap pemerintah hadir dengan program yang mampu memberikan ruang lebih terhadap kelompok masyarakat menengah ke bawah.


“Seharusnya pemerintah mampu memberikan ruang lebih luas dengan programnya yang menyasar terhadap kondisi masyarakat yang seperti ini seperti UMKM misalnya, bukan hanya kelompok masyarakat tertentu yang bisa menikmati program tersebut,” pungkasnya. (Tim)

Bagikan:

Komentar