Sucipto, Dosen Pariwisata Universitas Terbuka (UT) Surabaya. (Dok/Had). |
Lensajatim.id, Surabaya- Setiap desa, termasuk desa yang ada di Madura diyakini memiliki potensi masing-masing yang bisa dikembangkan, salah satunya potensi wisata. Hanya saja selama ini potensi itu banyak yang belum dikembangkan dengan maksimal.
" Setiap desa itu pasti memiliki potensi wisata, hanya saja banyak yang masyarakatnya belum mengetahui, ada mungkin yang tahu tapi tidak tahu harus melakukan apa," jelas Sucipto, Dosen Pariwisata Universitas Terbuka (UT) Surabaya saat berbincang dengan media, Jumat (05/07/2024).
Untuk itu, kata pria yang akrab disapa Cipto ini, perlu Pemerintah Desa beserta perangkatnya, Karang Taruna, BUMDes dan komponen lainnya yang ada di desa harus aktif melakukan komunikasi dan promosi untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata yang ada.
" Bisa dengan memaksimalkan dan melakukan kolaborasi dengan pihak kampus. Karena kampus ini memiliki program pengabdian kepada masyarakat yang bisa dikerjasamakan salah satunya dalam pengembangan desa wisata," tandas Cipto.
Itu kata Cipto bisa dilakukan dengan bersurat langsung kepada kampus, atau dengan mengadakan audiensi kampus, baik yang ada di Madura juga luar Madura.
" Kalau menurut saya apabila setiap kampus bisa memiliki desa wisata binaan yang didampingi dalam beberapa tahun dengan beberapa program yang ada saya yakin akan maju," ungkap pria asal Kabupaten Sumenep Madura ini.
Cipto lalu juga menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah mulai melakukan hal tersebut. " Kita sudah mulai melakukan itu, saat ini UT lagi lagi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan pengembangan desa wisata di Desa Juruan Daya," beber Cipto.
Di Desa Juruan Daya lanjut Cipto, dalam pendampingan desa wisata pihaknya fokus di tiga hal yaitu, pengembangan wisata pantai, industri kreatif dan digital marketing. " Ini sudah masuk program nasional kami, mohon doanya," pungkasnya. (Had)
Komentar