Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI saat bertemu dengan Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. (Dok/Istimewa). |
Dalam pertemuan tersebut, perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini menyampaikan berbagai hal terkait tata kelola bansos, mulai dari mekanisme penyaluran bansos di Jatim, serta bagaimana pengelolaan yang efisien dan tepat sasaran, baik bansos yang bersumber dari APBN atau juga dari APBD.
Salah satu yang menjadi sorotan Ning Lia adalah soal data penerima bansos. Dalam hal ini, ia mengingatkan pentingnya penguatan sistem pendataan penerima manfaat bantuan sosial. Ia mengusulkan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendataan, guna meningkatkan akurasi data penerima manfaat.
" Teknologi ini akan mempermudah validasi secara berkala untuk memastikan bahwa bantuan sosial sampai kepada yang berhak. Selain itu juga untuk menghindari kesalahan data atau sasaran yang keliru, " ungkap Keponakan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini.
Tidak hanya itu, berikutnya yang penting juga lanjut Ning Lia adalah soal pengawasan yang ketat terhadap proses pendistribusian bansos. Itu sangat diperlukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak jatuh ke tangan yang salah.
“Pengawasan yang ketat akan memastikan distribusi bantuan sosial berjalan dengan baik dan terhindar dari penyalahgunaan yang merugikan masyarakat yang membutuhkan,” tandas Ning Lia.
Ning Lia juga berharap kunjungannya ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dapat mendorong perubahan positif dalam pengelolaan bantuan sosial.
“Kunjungan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata dalam memajukan pengelolaan bantuan sosial yang lebih baik dan efektif,” tutup Lia.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur , Restu Novi Widiani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk meningkatkan akurasi data penerima manfaat bantuan sosial. Meskipun demikian, ia juga menyadari adanya tantangan dalam distribusi bantuan, terutama di wilayah terpencil dan daerah dengan akses infrastruktur terbatas.
“Kami terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas program bantuan sosial agar lebih tepat sasaran dan membantu masyarakat miskin serta kelompok rentan,” jelas Restu. (Had)
Komentar