![]() |
Donor Darah dan pemeriksaan kesehatan gratis BNN Tulungagung dalam rangka Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2025.(Dok/Istimewa). |
Tak sekadar seremonial, kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap isu kesehatan sekaligus strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba secara humanis dan multidimensi. Berbagai instansi dan elemen masyarakat turut ambil bagian, mulai dari Kodim 0807, BKPSDM, Satpol PP, Dinas Pertanian, Peternakan, Perhubungan, Koperasi dan UMKM, Dispora, Dinsos, KBPPPA, Komunitas Sepeda Ontel, Duta Anti Narkoba, hingga perguruan silat seperti PSHT dan PSNU Pagar Nusa.
Sebanyak 99 peserta tercatat mengikuti kegiatan ini. Dari jumlah tersebut, 36 orang berhasil mendonorkan darahnya, sementara 75 lainnya menjalani pemeriksaan kesehatan. Layanan donor darah difasilitasi oleh PMI Tulungagung, sedangkan layanan pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tim Puskesmas Kedungwaru bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Skrining kesehatan dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan 11 aspek penting, di antaranya obesitas, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, risiko stroke, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tuberkulosis, aktivitas fisik, kesehatan jiwa, kesehatan indera (mata dan telinga), serta deteksi risiko kanker kolorektal. Pemeriksaan tidak hanya mengandalkan alat laboratorium, namun juga melalui wawancara risiko guna mendeteksi gejala dini.
Dalam prosesnya, edukasi mengenai pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular (PTM), pencegahan berbasis perilaku, serta gaya hidup aktif turut disampaikan kepada peserta. Hal ini sejalan dengan tema HANI 2025: “Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Sementara itu, kegiatan donor darah juga menjadi daya tarik tersendiri. Sejumlah peserta yang baru pertama kali mendonorkan darahnya mengaku bangga bisa berkontribusi secara langsung untuk sesama. Setetes darah yang disumbangkan menjadi simbol empati sosial dan semangat solidaritas, yang diyakini menjadi fondasi ketahanan masyarakat terhadap ancaman narkoba.
Kepala BNN Kabupaten Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M., dalam keterangannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lembaganya dalam mendorong strategi pencegahan yang tidak hanya mengandalkan pendekatan hukum dan represif. “Kami mengutamakan pendekatan promotif dan preventif yang berbasis kesehatan masyarakat. Ketahanan terhadap narkoba harus dimulai dari ketahanan fisik, psikis, serta kapasitas individu untuk hidup sehat dan produktif,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, BNN Kabupaten Tulungagung ingin menunjukkan bahwa peringatan HANI bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan awal dari gerakan berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang sehat, sadar, dan bersinar. Dengan semangat kolektif dan sinergi lintas sektor, Tulungagung terus bergerak maju dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan narkoba, menuju Indonesia Emas 2045. (Had)
Komentar