![]() |
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid saat hadir dalam pembukaan Konkoorcab PMII Jatim di Pendopo Bupati Bondowoso.(Dok/Istimewa) |
Hal ini disampaikan Emil saat memberikan sambutan dalam pembukaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) PMII Jawa Timur ke-XXV di Pendopo Kabupaten Bondowoso, Senin (28/07/2025).
“PMII harus hadir di ruang-ruang strategis, menjadi lokomotif perubahan. Tapi jangan eksklusif. Kita butuh kader yang inklusif, yang membuka ruang kolaborasi,” tegas Emil.
Ia pun mencontohkan tokoh nasional Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang juga merupakan mantan Ketua Umum PB PMII dan kini menjabat sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih.
“Pak Muhaimin pasti memperhatikan kader PMII, tapi beliau tidak eksklusif. Sama seperti Mas Thoriq,” ujar Emil, sembari menegaskan pentingnya keterbukaan dan kolaborasi dalam kepemimpinan.
Di tengah sambutannya, Emil juga sempat berkelakar mengenai kedekatannya dengan kader PMII.
“Bos saya di rumah dan bos saya di kantor, dua-duanya dari PMII. Yang satu versi rumah tangga, dan yang satu versi pemerintahan,” ucapnya, disambut tawa para hadirin.
Konkoorcab ke-XXV ini akan berlangsung selama sepekan, dari tanggal 28 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Bondowoso. Forum tersebut menjadi agenda penting untuk merumuskan arah gerakan PMII Jawa Timur ke depan, sekaligus memilih kepemimpinan baru.
Terdapat lima calon Ketua PKC PMII Jatim masa khidmat 2025–2027:
1. Roy Burhanuddin
2. Abdur Rozak
3. Moh. Sai Yusuf
4. Maksudi
5. Muhammad Ivan Akiedozawa
Sementara calon Ketua Kopri PKC PMII Jatim terdiri dari:
1. Elza Nikma Yunita
2. Kholisatul Hasanah
3. Novikha Istyana
Pembukaan Konkoorcab turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid, Ketua PW IKA PMII Jatim Thoriqul Haq, Ketua PKC PMII Jatim Baijuri, Ketua Kopri PKC PMII Jatim Zumrotun Nafisah, jajaran Forkopimda, serta ratusan kader PMII se-Jawa Timur.
Dengan semangat konsolidasi dan regenerasi, Konkoorcab kali ini diharapkan menjadi titik tolak penguatan kaderisasi PMII di wilayah Jawa Timur, baik secara intelektual, spiritual, maupun struktural. (Had)
Komentar