|
Menu Close Menu

Unik dan Humanis! Hari Pertama Operasi Patuh Semeru 2025 di Trenggalek, Polisi Bagikan Helm Gratis

Selasa, 15 Juli 2025 | 16.52 WIB

Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki saat membagikan helm gratis dalam operasi aksi simpatik.(Dok/Tribatanews)
Lensajatim.id, Trenggalek– Alih-alih ditilang, sejumlah pengendara yang kedapatan tidak menggunakan helm standar pada hari pertama Operasi Patuh Semeru 2025 di Trenggalek justru mendapatkan helm gratis langsung dari polisi. Aksi simpatik ini dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, Senin (14/07/2025), di Jalan Raya Brigjen Soetran.


Setidaknya 25 helm, termasuk untuk anak-anak, dibagikan kepada para pengendara yang kedapatan melanggar. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari pendekatan humanis untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.


"Kami beri helm gratis agar mereka lebih tertib dan sadar pentingnya keselamatan. Ini juga sebagai upaya mengurangi risiko fatalitas kecelakaan, khususnya di kalangan anak dan remaja," ujar AKBP Ridwan.


Operasi Patuh Semeru 2025 secara nasional memiliki tujuh sasaran utama, yakni:


1. Pengendara di bawah umur


2. Tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman


3. Melawan arus


4. Penggunaan ponsel saat berkendara


5. Berkendara di bawah pengaruh alkohol


6. Berboncengan lebih dari dua orang


7. Melebihi batas kecepatan


Di Trenggalek, titik fokus pengawasan berada di jalur Pogalan-Durenan, yang dikenal rawan kecelakaan.


"Jalur Pogalan-Durenan menjadi perhatian kami karena angka kecelakaan cukup tinggi di sana," tegas Kapolres.


Sementara itu, Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Sony Suhartanto menjelaskan bahwa Operasi Patuh terdiri dari komposisi preemtif 25%, preventif 25%, dan represif 50%. Meski demikian, pendekatan persuasif tetap dikedepankan, terutama lewat edukasi di sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat.


"Kami akan mengedepankan pendekatan humanis. Edukasi ke pelajar juga menjadi bagian penting, karena pelajar merupakan kelompok rentan kecelakaan, terutama yang nekat mengendarai motor sendiri tanpa pengawasan orang tua," jelas AKP Sony.


AKP Sony juga mengingatkan agar orang tua lebih waspada terhadap anak-anaknya yang masih di bawah umur namun sudah diizinkan membawa kendaraan.


"Salah satu korban kecelakaan tertinggi adalah pelajar. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (Sumber: Tribatanews) 


Bagikan:

Komentar