![]() |
Wamen Fahri Hamzah saat kunjungan bersama delegasi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Jumat (11/7/2025) di Palembang, Sumatera Selatan.(Dok/Istimewa). |
Menurut Wamen Fahri, Palembang memiliki potensi besar untuk menjadi kota percontohan nasional, bahkan internasional. Kerja sama antara Indonesia dan OECD, lanjutnya, menjadi momentum strategis memperkuat tata ruang kota dengan pendekatan berbasis data, praktik terbaik global, dan dukungan teknis para ahli dunia.
“OECD hadir di sini bukan hanya sebagai tamu, tapi mitra. Mereka akan bantu kita rancang Palembang dengan perspektif global. Kita butuh desain besar yang bisa jadi inspirasi bagi kota-kota lain,” ujar Fahri.
Salah satu fokus utama penataan yang didorong adalah revitalisasi kawasan Sungai Musi dan pengembangan kawasan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Wamen Fahri menyebut Sungai Musi sebagai elemen strategis yang harus dijadikan pusat pembangunan.
“Sungai Musi harus jadi pusat perhatian. Kita kembangkan dengan TOD, memadukan hunian, ruang publik, dan transportasi publik. OECD punya pengalaman dari Jepang dan negara maju lain yang bisa kita pelajari,” jelasnya.
OECD sendiri saat ini tengah melakukan serangkaian studi di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Palembang. Hasil kajian ini akan dituangkan dalam laporan kebijakan kawasan perkotaan yang dijadwalkan terbit Januari 2026. Wamen Fahri menilai laporan tersebut penting sebagai tolok ukur kesiapan Indonesia membangun kota berkelas dunia.
“Jika desain kawasan Palembang masuk dalam laporan OECD, itu akan menjadi pengakuan internasional. Kita ingin dunia melihat Palembang sebagai kota yang visioner,” tegas Fahri.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat untuk menyiapkan desain besar kota yang matang dan berbasis data. “Pemerintah pusat siap mendukung, tapi gagasannya harus datang dari daerah. OECD siap bantu dari sisi teknis, metodologi, dan kerangka kebijakan,” tambahnya.
Sementara itu, Tadashi Matsumoto, Head of Unit Sustainable Development and Global Relations OECD, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendukung pembangunan kawasan perkotaan yang berkelanjutan di Indonesia, termasuk Palembang.
“OECD ingin membantu Indonesia menciptakan kota yang layak huni, inklusif, dan tangguh. Dengan kebijakan berbasis bukti, kami yakin Indonesia bisa jadi contoh negara berkembang yang sukses membangun kota berkelanjutan,” ujar Tadashi.
Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Palembang Prima Salam, Asisten II Pemkot Palembang Kemas Isnaini Madani, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Kawasan Permukiman Edward Abdurrahman, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumatera V Yustin Patria Primordia. (Had)
Komentar