![]() |
Presiden RI, Prabowo Subianto saat menerima tokoh senior yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Merdeka, Jakarta. (Dok/Istimewa). |
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keterbukaan. Presiden Prabowo memberikan tanggapan langsung terhadap beragam masukan yang disampaikan para tokoh GNB. “Semuanya kita berharap insyaallah ke depan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih besar, rukun, damai, dan menjadi kebanggaan kita semuanya,” ujar Presiden.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut mendampingi Presiden menegaskan bahwa pertemuan tersebut menunjukkan kesamaan pandangan antara pemerintah dan GNB. “Apa yang ada di Nurani Bangsa juga ada di nurani Presiden. Jadi gayung bersambut. Harapan yang disampaikan teman-teman justru sudah ada dalam konsep Presiden, terutama soal reformasi kepolisian,” kata Nasaruddin.
Tokoh bangsa Prof. Quraish Shihab menilai dialog ini sangat bermanfaat karena aspirasi GNB diterima dengan baik. “Apa yang kami sampaikan dipahami dengan baik sehingga dialog hari ini sungguh bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara,” ujarnya.
Sementara itu, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa GNB membawa pesan kebangsaan sekaligus aspirasi masyarakat sipil dan mahasiswa. “Presiden tidak hanya menerima masukan, tetapi juga membahasnya satu per satu secara detail. Termasuk soal komisi investigasi independen untuk mengusut peristiwa Agustus lalu serta permintaan pembebasan mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan,” ungkapnya.
Selain isu politik dan penegakan hukum, aspirasi mengenai reformasi ekonomi, HAM, dan penguatan demokrasi juga disampaikan. Para tokoh berharap agar pemerintahan Presiden Prabowo dapat mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat.
Adapun tokoh-tokoh yang hadir antara lain Sinta Nuriyah Wahid, Prof. Quraish Shihab, Pdt. Gomar Gultom, Romo Franz Magnis-Suseno, Omi Nurcholis Majid, Lukman Hakim Saifuddin, Erry Riyana Hardjapamekas, Alissa Wahid, Komaruddin Hidayat, Francisia SS Seda, Laode M. Syarif, Hong Thin, Kamaruddin Amin, Bikku Dhanmasubho Mahathera, Pdt. RD Aloys Budi Purnomo, dan Uskup Antonius S. Bunjamin.
Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus membangun komunikasi dengan berbagai elemen bangsa. Titik temu antara Presiden dan GNB diharapkan dapat memperkuat agenda reformasi nasional menuju Indonesia yang lebih rukun, damai, dan berkeadilan. (Had)
Komentar