![]() |
| Gus Iwan saat menjadi narasumber dalam acara Sosialisasi Lingkungan Belajar Ramah Anak di Lamongan.(Dok/Istimewa). |
Hal tersebut disampaikan Gus Iwan, sapaan akrabnya, saat menggelar kegiatan Sosialisasi Lingkungan Belajar Ramah Anak di Hotel Tanjung Kodok Beach Resort, Jalan Raya Paciran, Lamongan, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan yang dihadiri ratusan guru dan tenaga kependidikan Muhammadiyah Paciran ini menjadi ruang dialog penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
“Lingkungan belajar yang ramah anak sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak. Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajar, tetapi juga melindungi dan menumbuhkan karakter positif,” ujar Gus Iwan.
Lebih lanjut, Legislator asal Daerah Pemilihan XIII (Lamongan–Gresik) ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar. Menurutnya, terciptanya suasana belajar yang kondusif tidak bisa hanya dibebankan kepada guru, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh ekosistem pendidikan.
“Kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua adalah kunci. Anak-anak akan merasa dihargai dan diakui jika lingkungan di sekitarnya, baik di sekolah maupun di rumah, menunjukkan dukungan yang positif,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran komunitas sekolah dalam memberikan dukungan moral dan sosial, terutama dalam menciptakan suasana yang harmonis dan bebas dari kekerasan, diskriminasi, atau tekanan psikologis terhadap siswa.
Dalam kegiatan tersebut, Gus Iwan juga mengajak para guru untuk memperkuat kesadaran pendidikan berbasis karakter. Ia menilai, pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga membangun empati, toleransi, dan kemandirian anak.
“Kita ingin anak-anak tumbuh di lingkungan yang membuat mereka percaya diri, bahagia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Sekolah ramah anak adalah fondasi bagi lahirnya generasi yang unggul dan berakhlak,” pungkasnya.
![]() |
| Hj. Faroh Dlibah atau Ning Iba saat memaparkan materinya.(Dok/Istimewa). |
Menurut Ning Iba, lingkungan belajar yang positif mampu memberikan dampak langsung terhadap kinerja akademik anak.
“Anak akan merasa lebih termotivasi dan nyaman untuk belajar,” ujarnya.
Selain itu, Ning Iba menyoroti pentingnya aspek perkembangan sosial dan emosional, di mana lingkungan yang suportif mendorong anak untuk berinteraksi secara positif dengan teman sebaya.
“Anak-anak jadi lebih mudah bergaul dan membangun empati,” tambah alumni S1 Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tersebut.
Ia juga menekankan bahwa lingkungan belajar yang baik berpengaruh pada kesehatan mental anak, karena dapat mengurangi stres dan kecemasan yang sering muncul di kalangan pelajar.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menenangkan, bukan menegangkan. Dengan lingkungan yang ramah anak, kita menyiapkan generasi yang bahagia dan berdaya,” pungkasnya. (Had)



Komentar