|
Menu Close Menu

Lia Istifhama Apresiasi Kepemimpinan Khofifah: Jatim Makin Tangguh dan Mendunia di Usia ke-80

Minggu, 12 Oktober 2025 | 20.47 WIB

Ning Lia, Anggota DPD RI asal Jawa Timur saat wawancara dengan media.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur berlangsung istimewa di Gedung Negara Grahadi, Minggu (12/10/2025).


Provinsi dengan penduduk terbesar kedua di Indonesia ini menorehkan berbagai capaian penting di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa.


Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan Jawa Timur dalam lima tahun terakhir adalah bukti kepemimpinan Khofifah yang paripurna, mampu memadukan visi ekonomi, sosial, dan moral dalam satu gerak pembangunan.


“Jawa Timur hari ini tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga tangguh secara sosial. Kepemimpinan Ibu Khofifah menegaskan arti penting gotong royong dan kemandirian rakyat,” ujar Lia di Surabaya.


Lia menilai, Khofifah bukan hanya membangun struktur ekonomi, tetapi juga semangat masyarakatnya. “Capaian ini bukan kebetulan. Ini hasil konsistensi dalam memperkuat sektor riil, mulai dari pertanian, peternakan, industri, hingga koperasi,” tambahnya.


Kini, Jawa Timur menjelma menjadi “Gerbang Baru Nusantara”, dengan pertumbuhan ekonomi yang merata di berbagai sektor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan II tahun 2025 mencapai 3,9 persen, tertinggi di Pulau Jawa.


Salah satu program yang mendapat sorotan positif dari Lia adalah Koperasi Merah Putih, pelopor gerakan ekonomi rakyat. Program ini berhasil mendorong tumbuhnya 8.494 koperasi baru di berbagai kabupaten/kota di Jatim.


“Program ini bentuk nyata keberpihakan pada ekonomi rakyat. Sejalan dengan semangat konstitusi bahwa kesejahteraan harus dibangun dari bawah,” tegasnya.


Sementara itu, Gubernur Khofifah memaparkan sejumlah capaian penting lainnya. Di antaranya, penurunan kemiskinan ekstrem dari 4,44 persen pada 2020 menjadi hanya 0,66 persen pada 2025.


Capaian tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan penurunan kemiskinan tercepat di Indonesia.


Selain itu, 4.716 desa mandiri kini tumbuh di Jawa Timur, jumlah tertinggi secara nasional. “Ini bukti bahwa pembangunan berbasis desa bukan jargon, tetapi kerja nyata,” ujar Khofifah.


Dari sisi pertanian, Jatim juga menunjukkan ketangguhan. Berdasarkan data BPS per Oktober 2025, produksi gabah kering mencapai 12 juta ton, tertinggi di Indonesia, dengan lahan pertanian seluas 1,57 juta hektare.


Tak hanya itu, enam putaran misi dagang yang digelar Pemprov Jatim tahun ini mencatat nilai transaksi di atas Rp 1 triliun.


“Ini menandakan bahwa Jawa Timur bukan hanya pusat produksi, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar nasional dan global,” tutur Khofifah.


Ia menambahkan, masyarakat Jawa Timur dikenal inklusif, sinergis, dan adaptif. Filosofi pembangunan daerah yang diusung, yakni BISA (Berjaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif), menjadi model kepemimpinan daerah yang patut ditiru secara nasional. (Had) 

Bagikan:

Komentar