![]() |
| FJN saat menyerahkan penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif tahun 2025 kepada Haji Her di Surabaya.(Dok/Istimewa). |
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum FJN, Muhammad Didi Rosadi, bersama jajaran pengurus FJN dalam acara penyerahan penghargaan yang berlangsung di Surabaya, Jumat (31/10/2025) malam. Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa’ Safril, yang juga memberikan apresiasi terhadap kiprah Haji Her di bidang ekonomi kerakyatan.
Dalam sambutannya, Didi Rosadi yang akrab disapa Diday menyampaikan bahwa FJN setiap tahun memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh muda Nahdliyin yang dinilai inspiratif di berbagai bidang. Tahun ini, terdapat 16 tokoh yang menerima penghargaan, salah satunya Haji Her.
“Haji Her kami nilai sebagai figur muda Nahdliyin yang berani mengambil langkah nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan petani tembakau di Madura. Ia membeli tembakau dengan harga di atas harga pabrikan besar, dan itu sangat membantu petani yang mayoritas warga Nahdliyin,” ungkap Diday.
Wartawan Harian Bangsa itu menambahkan, kiprah Haji Her juga berdampak positif terhadap pondok pesantren dan santri di Madura. “Banyak pesantren yang kehidupannya bergantung pada tembakau. Jadi ketika harga tembakau naik, kesejahteraan santri dan pesantren ikut terbantu. Karena itu, FJN memberikan apresiasi ini sebagai bentuk penghargaan atas keberpihakan beliau kepada masyarakat kecil,” jelasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Haji Her menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepadanya. “Terima kasih kepada FJN atas apresiasinya. Semoga teman-teman jurnalis Nahdliyin terus berkarya tanpa lelah untuk masyarakat dan bangsa,” ujarnya singkat.
Sebagai informasi, Haji Her dikenal sebagai sosok pengusaha sukses di balik PT Bawang Mas Group serta menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM). Namanya kerap mencuri perhatian publik karena aksi-aksinya yang berani memborong hasil panen tembakau Madura dengan harga tinggi, demi menjaga stabilitas ekonomi petani lokal. (Had)


Komentar