![]() |
| Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan, S.Pd., MT.,. (Dok/Istimewa). |
Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan calendar of event tidak dapat diukur hanya dari banyaknya kegiatan yang diselenggarakan, tetapi dari sejauh mana kegiatan tersebut mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan ekonomi lokal dan kesejahteraan sosial.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan, S.Pd., MT., menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah evaluatif terhadap setiap kegiatan pariwisata yang digelar.
“Setiap event besar kami selalu memerintahkan tim untuk melakukan survei, guna mengukur respon masyarakat dan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Bahkan, kami juga mengirim surat resmi ke BPS agar ikut melakukan survei geliat ekonomi, contohnya saat penyelenggaraan Festival Musik Tong-tong yang masuk calendar of event,” jelasnya.
Iksan menuturkan, Badan Pusat Statistik (BPS) merespons positif inisiatif tersebut dan turut melakukan pengukuran dampak ekonomi dari berbagai kegiatan pariwisata di Sumenep.
“Setelah mendapat respon baik dari BPS, kami langsung menindaklanjuti dengan tim internal untuk melihat secara langsung bagaimana geliat ekonomi masyarakat selama event berlangsung,” tambahnya.
Pejabat yang akrab disapa Pak Iksan itu juga memaparkan sejumlah kegiatan yang dinilai berhasil memberikan multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
“Buktinya, saat event Madura Culture Ditambah, Madura Naik Vagasa, PAMDAS Community, Batik Festival, Festival Tembakau, dan Festival Kopi, dengan total anggaran sekitar Rp360 juta, tercatat terjadi geliat ekonomi hingga Rp1,4 miliar. Bahkan untuk Festival Layangan LED di Kecamatan Saronggi, dengan anggaran hanya Rp20 juta, dampak ekonominya mencapai Rp120 juta,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Iksan menyampaikan bahwa total anggaran Disbudporapar Sumenep tahun 2025 mencapai Rp3,2 miliar, dan sebagian besar kegiatan telah terlaksana dengan baik.
“Anggaran kami untuk 2025 sebesar Rp3,2 miliar, sebagian besar sudah terlaksana. Namun masih ada sekitar 12 event yang akan digelar hingga akhir tahun,” ujarnya.
Iksan berharap seluruh kegiatan yang dilaksanakan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata lokal.
“Kami berharap setiap event menjadi momentum untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat branding pariwisata Sumenep sebagai daerah yang kaya budaya dan potensi wisata,” pungkasnya. (Yud/Had)


Komentar