|
Menu Close Menu

Armuji Mendadak Mundur dari Bacawali Surabaya, Begini Kata Pengamat Politik

Minggu, 05 Juli 2020 | 09.58 WIB

Foto : Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia 

lensajatim.id Surabaya- Mendekati perhelatan pesta demokrasi 9 Desember 2020, dinamika politik di Kota Surabaya semakin dinamis. Ditengah belum turunnya rekom Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Surabaya dari PDIP, justru kader PDIP yang saat ini menjabat anggota DPRD Jatim, Armuji mengundurkan diri sebagai Bakal Calon Walikota Surabaya dari PDIP.

Politisi senior PDIP yang santer akan digandengkan dengan Ery Cahyadi (Kepala Bappeko Kota Surabaya) justru membuat keputusan yang mengejutkan. Terkait itu, pengamat Politik dari Akurate Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia), Baihaki Siraj menyebut bahwa keputusan tersebut sudah melalui pertimbangan politik yang sangat matang.

" Sebelum mundur, Pak Armuji tentu sudah berhitung dengan cermat," tukas Baihaki.

Hanya saja, menurut Baihkai, bila alasan mundurnya itu seperti yang ramai di beritakan di media, tantu itu sangat tidak baik bagi proses demokrasi. Sebab, itu menunjukkan adanya persaingan internal atau sesama kader PDIP yang kurang sehat.

Tentu kata Baihaki, itu akan sangat berpengaruh pada soliditas kader PDIP nantinya dalam memenangkan calonnya pada Pilkada Kota Surabaya. Bila tidak bisa dinetralisir hingga pelaksanaan Pilkada, bukan tidak mungkin itu akan sangat berpenguh pada dukungan calon yang diusung.

" Kondisi itu justru bisa menguntungkan Calon Walikota Kota Surabaya di luar PDIP," tandasnya.

Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya (Bacawawali) Surabaya dari PDI Perjuangan Armuji memutuskan mengundurkan diri. Ia merasa dijegal oleh rekannnya di DPC PDI Perjuangan Surabaya.

"Ada hal yang lebih penting, saya ingin memberi kesempatan ada beberapa pengurus DPC yang ingin mau maju namun tidak mau mendaftar," kata Armuji di Surabaya, Sabtu (3/7/2020). (Hady/Lil)

Bagikan:

Komentar