|
Menu Close Menu

Cak Firman serukan IKA PMII rebut posisi Kepala Desa

Senin, 20 Juli 2020 | 05.55 WIB


Suasana acara Pelantikan PAC IKA PMII Se-Kabupaten Sumenep di Hotel Utami

lensajatim id Sumenep-
Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) se Kabupaten Sumenep resmi dilantik di Hotel Utami, Ahad, 19 Juli 2020.

Pembacaan Surat Keputusan (SK) Pelantikan dibacakan langsung ketua IKA-PMII Cabang Sumenep, Joko Suhardi.

Usai pelantikan,  Bendahara Umum PW IKA PMII Jawa Timur Firman Syah Ali, yang akrab disapa Cak Firman, berpidato membakar semangat PAC yang baru saja dilantik untuk terus berjuang membentuk Pengurus Ranting, membangun desa, bahkan kalau perlu kuasai Desa demi idealisme pergerakan.

“Saya ucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya PAC se-Kabupaten Sumenep, saya harap sahabat-sahabat yang baru dilantik langsung beraksi membentuk Pengurus Ranting di seluruh Sumenep, agar anggota IKA PMII segera aktif dalam pemerintahan dan pembangunan Desa, bahkan kalau perlu kuasai dan pimpinlah Pemerintahan Desa di seluruh Sumenep, ini penting bagi untuk penyelamatan bangsa. Posisi Desa sekarang sangat strategis, tidak sedikit Kepala Desa berkarier cemerlang hingga menjadi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Anggota Legislatif" ucap Cak Firman.

"IKA PMII jangan hanya berkutat pada distribusi kader di tingkat pusat dan daerah, distribusi kader di tingkat desa tidak kalah strategisnya, rebut posisi Kepala Desa"  lanjut Cak Firman berapi-api, disambut tepuk tangan ratusan anggota IKA PMII yang hadir.

Selain itu, Cak  Firman berharap IKA PMII bisa membedakan dirinya dengan PMII. PMII itu masih mahasiswa sedangkan IKA PMII adalah masyarakat. "Kita bukan lagi mahasiswa, kita adalah masyarakat, maka gerak juang harus berbeda cara dengan adik-adik PMII. Kalau PMII konfrontasi massa, kita bangun sinergi. Kalau PMII banyak wacana, kita langsung eksekusi. Kalau PMII oposisi kita rebut posisi.  Ini irama langkah dan gerak yang luar biasa", lanjut Pengurus Harian LP Ma'arif NU Jawa Timur ini.

PMII Cabang Sumenep yang juga hadir dalam kegiatan tersebut diminta tetap menjaga style mahasiswanya. "adik-adik PMII saya minta jangan bergaya ASN. PMII itu tempatnya di rimba raya makan tikus dan ular. Itu akan membentuk pribadi tangguh kelak setelah terjun ke masyarakat. Kalau sebagai PMII kalian tidak bisa kritis terhadap kekuasaan, berhenti saja dari kepengurusan PMII dan silahkan daftar jadi ASN" sergah Cak Firman.

Cak Firman menutup sambutannya dengan pepatah lama "Berkhidmatlah memberi sebesar-besarnya manfaat untuk IKA PMII, jangan justeru mencari sebesar-besarnya manfaat di IKA PMII. IKA PMII ini rumah ideologi, bukan rumah politik" pungkas Keponakan Menko Polhukam RI Mahfud MD yang sedang didukung warga Surabaya untuk menjadi Walikota Surabaya ini.

Hadir dalam kegiatan pelantikan tersebut Kepala Bakorwil IV Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dr Ir H RB Fattah Jasin, MS. Putera Daerah Sumenep yang telah berpengalaman memimpin 7 (tujuh) Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov dan berpengalaman membantu 7 (tujuh) tujuh orang Gubernur Jawa Timur ini juga berbagi ilmu, pengalaman dan wawasan kepada PAC-PAC yang baru saja dilantik. Birokrat cemerlang yang pernah menjabat sebagai Plt Bupati Pamekasan ini merupakan kandidat terkuat Bupati Sumenep, berpasangan dengan kader PMII tulen KH Muhammad Ali Fikri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati. KH Muhammad Ali Fikri Bin KH A Warits Ilyas saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pembina Komisariat PMII Guluk-guluk Sumenep. Guluk-guluk merupakan salah satu Pesantren legendaris di Indonesia.

 Selain Kepala Bakorwil IV Pemprov Jawa Timur, tampak hadir dalam kegiatan Pelantikan tersebut Kepala Bappeda Kab Sumenep Yayak Nur Wahyudi, mewakili Bupati Sumenep. Wakil Ketua PCNU yang sekaligus Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep HM Iksan juga hadir dan memberi sambutan.

Hadir juga dalam kegiatan ini Ketua PC Muslimat NU/Bacawabup  Sumenep Dewi Khalifah (Nyai Eva), Ketua KADIN Sumenep Khairul Anwar, sesepuh PMII Sumenep KH Mutam Mukhtar dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. (Hady/Lil)

Bagikan:

Komentar