|
Menu Close Menu

Kader Banser Aktif Wafat Saat Jadi Imam Sholat Witir, GP Ansor : Beliau Suri Tauladan yang Baik Bagi Kita

Minggu, 18 April 2021 | 18.32 WIB

 

Prosesi Pemakaman Khadisin, Kader Banser Aktif yang wafat saat menjadi imam sholat witir (Dok/Istimewa)

lensajatim.id Surabaya- Kabar wafatnya Khadisin, kader Banser Aktif di Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Mojoagung, Kabupaten Jombang yang wafat saat menjadi imam shalat witir, Sabtu (17/04/2021) malam, membuat Pimpinan Pusat GP Ansor juga ikut berduka. 


Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PP GP Ansor, Moh Haerul Amri. " Sebagai Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor saya mengucapkan turut berduka cita kepada almarhum, semoga almarhum wafatnya dalam keadaan Khusnul Khotimah, diterima iman, Islamnya, dimaafkan atas semua khilafnya, dan semoga almarhum menjadi Ahlul Jannah," kata pria yang akrab disapa Gus  Aam ini saat dikonfirmasi lensajatim.id Minggu (18/04/2021).


Dirinya  berharap dan mendoakan agar keluarga almarhum senantiasa diberi kesabaran. "Kepada keluarga korban saya juga mendoakan semoga senantiasa sabar, tabah dan ikhlas dalam menghadapi cobaan ini," ucapnya dengan penuh harap.


Menurut Gus Aam, sosok, Khadisin  adalah sosok yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap NU, lewat Banser Ansor. Itu terbukti hingga saat ini beliau masih mengabdikan dirinya terhadap NU. " Beliau mendedikasikan dirinya meski usianya sudah lumayan sepuh, dan sampai saat ini beliau juga masih rutin setiap malam menjaga kantor PCNU Jombang," terangnya. 


Kemudian dalam kegaamaan, kata Gus Aam, sosok Khadisin  juga sangat tinggi dedikasinya, terbukti nyata-nyata wafatnya dalam keadaan menjadi imam sholat tarawih , sholat witir di mosollah tersebut. " Ini patut menjadi suri tauladan bagi kita semua, bagi saya secara pribadi, bahwa apa yang kita lakukan, ibadah dahir maupun batiniah harus selaras, seiring sejalan," jelasnya. 


Untuk itu, dirinya berharap kepada semua kader Banser yang masih mengabdi agar tidak lupa terhadap basisnya, akar rumputnya. " Khususnya  di Banser ya, Banser itukan tidak mengenal usia, kalau saya liat KTPnya beliau sudah sangat sepuh, jadi berapapun usia kita, saat kita mengabdi di Ansor banser seyogyanya tidak lupa dengan basis kita, tidak lupa dengan akar rumput kita, tidak lupa dengan tradisi leluhur kita dan itu sudah dibuktikan oleh almarhum, meski almarhum sudah sepuh tapi tetap mengabdi kepada NU, menjalankan ibadah tarawih dengan tradisi Nahdlatul ulama," pungkas Gus Aam yang juga Sekjend DPP Garda Pemuda NasDem ini. (Had)

Bagikan:

Komentar