|
Menu Close Menu

Jeritan Penyedia Jasa Penukaran Uang, Omzet Turun Drastis Sejak Pandemi Covid 19

Senin, 03 Mei 2021 | 19.08 WIB

Jasa Penukaran uang baru di Surabaya (Dok/Lim)


lensajatim.id Surabaya- Tradisi Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat biasanya menyiapkan sejumlah uang baru untuk nantinya dibagi-bagikan kepada saudara, sanak famili di kampung halamannya.


Hal tersebut menjadi hikmah tersendiri bagi para penyedia jasa penukaran uang. Bahkan menjadi mata pencaharian rutin tiap jelang lebaran tiba bagi sebagian masyarakat. Salah satunya seperti yang terlihat di Jalan Bubutan Surabaya, berjejer orang yang mengais rejeki dengan cara menyediakan jasa penukaran uang baru, mereka menyediakan uang baru dengan nominal mulai seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu,  dua puluh ribu rupiah hingga pecahan baru 75 ribu rupiah.


Fahrur Rozi salah satu penerima jasa penukaran uang menceritakan, bila usahanya jelang lebaran tahun 2021 ini berbeda, utamanya sejak adanya pandemi Covid 19, usaha penukaran uang yang dirinya jalani menurun drastis. Menurutnya, sebelum adanya pandemi Covid 19 dirinya bisanya membawa uang bisa sampai 20 juta setiap harinya. Dari uang yang dibawa tersebut, rata-rata setiap harinya laku diatas 10 juta. " Itu saya bisa dapat untung 500 ribu hingga 600ribuan mas," jelasnya.


Tapi untuk saat ini, sejak Covid 19, kata  Fahrur Rozi dirinya hanya membawa uang maksimal 15 juta. Seringkali yang tertukar tidak sampai 10 juta.  " Kalau sekarang paling bisa dapat untung 150ribu, paling banyak 300 ribu mas, jauh sekali dengan sebelum covid," tukas pria asal Sampang Madura ini.  Senin (03/05/2021).


Apalagi kata Rozi, saat ini ada kebijakan larangan mudik lebaran, banyak masyarakat yang tidak bisa pulang kampung, sehingga penukaran uang tersebut tidak seramai pada lebaran sebelumnya.


"Sejak pemerintah melarang mudik tahun ini, tidak banyak orang yang melakukan penukaran uang, apalagi sekarang yang melakukan jasa penukaran uang banyak mas," papar Rozi.

Saat ditanyakan keuntungan yang diambil dari jasa penukaran uang, Rozi mengaku jika dirinya hanya mengambil keuntungan 10-15 ribu dalam 100ribunya. 


"Keuntungan yang saya dapat tidak banyak mas, sekitar 10-15ribu dalam 100ribunya, karena saya dalam melakukan penukaran ke bank juga masih di pungut biaya" kata Rozi tampa menyebut nama bank tempat ia menukar uang.


Disinggung dari resiko melakukan jasa penukaran uang ini, dia tidak pernah berfikir pada dampak dari jasa penukaran uang di pinggir jalan


"Pekerjaan mana yang tidak beresiko mas, ya pasti ada lah, cuman dalam sepanjang jalan ini masih masuk katagori aman, dan selama saya disini, hal-hal seperti pencurian, perampokan itu tidak ada, tapi saya sama keluarga tetap harus hati-hati mas" tutupnya (Lim/Red)

Bagikan:

Komentar