R.P. KH. M. THARIQ SYA'RANI, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Jungcangcang Pamekasan. (Dok/Istimewa). |
Oleh : Ahmad Muzairi
Lensajatim.id, Catatan- Tahun 1999, tepatnya 1 tahun setelah Reformasi '98 saya masuk ke UNIRA, saat itu kampus utama masih di Jalan Jokotole sekarang menjadi Pendopo Wakil Bupati Pamekasan, kantor pusat dan sebagian besar aktifitas kemahasiswaan juga masih disana, karena di Panglegur baru ada 4 gedung untuk perkulian saja.
Maklum karena pada saat itu UNIRA adalah perguruan tinggi dibawah yayasan yang dimiliki oleh Pemkab Pamekasan yang menurut statutanya Ketua yayasan harus dijabat oleh Bupati secara ex officio. Beberapa kali saya mendapatkan penegasan dari Bupati Pamekasan yang saat itu dijabat oleh Bapak DWIATMO HADIYANTO (Alm.) Dan bim-salabim saat ini kampus UNIRA sudah menjadi dibawah yayasan yang independen.
Pada Tahun 2001 saat saya menjadi Ketua BEM Fakultas Hukum, dilibatkan menjadi kepanitian wisuda dan bersama sahabat Fathurrahman (Ketua BEM FE saat itu) mendapat tugas mengantar undangan pelaksanaan wisuda kepada Bapak Muhammad Noer (Selaku Ketua Dewan Penyantun) ke rumah beliau di Surabaya.
Bapak Muhammad Noer adalah mantan Gubernur Jawa Timur yang asli Madura, dan beliaulah yang banyak memprakarsai berdirinya perguruan tinggi di Madura selain UNIRA (dulu UNMAD) seperti UNIJA Sumenep dan UNIBANG Bangkalan (sekarang UTM).
Diwaktu undangan wisuda itu diserahkan ke beliau, ternyata beliau langsung menjawab tidak akan hadir, beliau justru meluapkan kekecewannya dan marah, karena UNIRA tidak mau dijadikan kampus negeri, dan akhirnya beliau memilih UNIBANG yang menjadi Universitas Negeri yang pertama di Madura dan berganti nama Menjadi UTM. dan UNIRA tetaplah menjadi UNIRA sebagaimana taqdirnya sekarang.
Saat saya masuk UNIRA tahun 1999 itu, hanya ada satu organisasi ekstra, HMI itu satu-satunya, sehingga saat itu saya tidak pilihan, dan mengikuti pengkaderannya Maperca dan Pekade. PMII Komisariat UNIRA saat itu vakum.
Baru hampir 1 tahun setelah itu, PMII didirikan kembali atas prakarsa Mantan Ketua SMPT UNIRA (BEM) Sahabat AKH. ZAINI (sekarang Kadis P&K Pamekasan) berkumpul di rumah sahabat SUGIK Panglegur (selatan Radio Karimata FM).
Dipilihlah Sabahat Agus Sujarwadi Sebagai Ketua, Sahabat Fathurrahman sebagai Wakil Ketua, saya sendiri sebagai sekretarisnya, dan secara intensif mendapatkan pembinaan melalui kajian-kajian yang diisi sendiri oleh Sahabat Akh. Zaini.
Komisariat PMII Unira vakum, itu memang istilah yang pas, karena memang sebelumnya sudah pernah eksis sejak awal berdirinya yang dirintis oleh Sahabat Akhmad Nawawi (Kak Ruston/kakaknya sahabat Akh. Zaini) sampai beliau menjabat Ketua Cabang.
Lalu siapakah yang menjabat Ketua Komisariat PMII Unira sebelum vakum itu, Beliau adalah sahabat R.P. KH. M. THARIQ SYA'RANI. alumni Fakultas Administrasi. namun sampai beliau lulus kepemimpinan komisariat PMII Unira ini tidak sempat di estafetkan, sehingga PMII Unira menjadi vakum.
Bukan tanpa alasan, menurut cerita beliau karena kader-kader PMII saat itu semua pindah ke HMI, dengan alasan-alasan yang beliau sebutkan, kemudian PMII Unira Vakum.
Memang saat itu kader tidak sebanyak sekarang, karena memang jumlah mahasiswa Unira sangat sedikit dan rata-rata semua sudah bekerja sebagian besar di Pemkab.
Dan setelah rintisan kedua ini, Beliau terus semangat dan aktif memberikan motivasi dan tausiyah- tausiyah dengan gayanya yang humoris dan sangat bersahabat, sehingga beliau terus menjadi panutan dan teman diskusi para kader PMII Unira bahkan hingga akhir hayat beliau ini.
Kak Thoriq, Ra Thoriq (begitulah sahabat-sahabat memanggil), ajunan luar biasa, ajunan selalu semangat, ajunan adalah motivator, dan ajunan _husnul khatimah._ Semoga Rahmat dan Maghfirah Allah senantiasa untuk ajunan, Surga tempat yang layak untuk ajunan, Aamiin.
*****
Sabtu, 5 November 2022
Komentar