|
Menu Close Menu

Pasar Rakyat Yang Tidak Merakyat, Penjual Pentol Di Pungut 500 Ribu Per bulan, Akal-akalan EO Apa Disbudpar

Sabtu, 19 November 2022 | 10.01 WIB

 

Pasar Rakyat di alun-alun selatan kota Bangkalan, rangkain kegiatan hari jadi Bangkalan yang ke 491

BANGKALAN, lensajatim.id - Pasar Rakyat yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Bangkalan yang ke 491 2022.


Dari pengakuan para penjual, pasar rakyat yang diadakan di alun-alun selatan Kota itu, para penjual banyak mengeluh baik dari sewa stan yang mahal, karcis masuk juga mahal sampai tempat yang sangat becek ketika hujan.


Sebut saja Dulla, salah satu penjual Pentol yang ada di pasar rakyat, awalnya dia yakin untuk berjualan di pasar rakyat dengan tujuan meraup rejeki, sehingga dia rela membayar uang 500 ribu untuk bisa berjualan di pasar rakyat tersebut.


"Saya bayar 500 ribu untuk bisa berjualan disini mas, tapi ya seperti ini, sepi, cuman sabtu sama minggu yang agak rami, itupun kalo gak hujan, kalo hujan ya banyak yang tutup, becek soalnya," Keluhnya.


Selain karena becek, dia juga menganggap, karcis masuk pasar rakyat terlalu mahal sehingga masyarakat tidak tertarik untuk berkunjung ke pasar rakyat.


"Katanya sih, karcis masuk nya aja 25 ribu, itu lain parkirnya, kemahalan," Cetusnya


Hal senada juga di sampaikan pedagang roti, sejak dia berjualan di pasar rakyat, omset nya tidak bernah naik, bahkan cenderung menurun tiap malam nya, namun karena sudah telanjur membayar uang sewa stan dia harus tetap buka, sambil berharap banyak pengunjung yang datang.


"Sewanya mahal mas, punya saya ini 2.5 juta, ada sampai 4 juta malah, kalau omset, tiap malam 500 kadang gak sampai, malah kalau hujan itu banyak yang tutup, becek tempatnya," (red/hal)

Bagikan:

Komentar