|
Menu Close Menu

Bersamaan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-78, NU Batang- Batang Launching Swalayan

Jumat, 18 Agustus 2023 | 08.11 WIB

 

Launching Swalayan NU Batang-Batang. (Dok/Istimewa)

Lensajatim.id, Sumenep- Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWCNU Batang-Batang, Sumenep resmikan Swalayan NU, kamis (17/08/2023). Swalayan yang sengaja diresmikan berbarengan dengan hari kemerdekaan yang ke-78 Republik Indonesia itu diharapkan dapat menjadi pendongkrak ekonomi Nahdliyin di Kecamatan Batang-Batang. 


Masyhuri, ketua MWCNU Batang-Batang berharap swalayan NU Batang-Batang dapat dinikmati nahdliyin setempat. Ia meminta seluruh ranting di ikut serta berpartisipasi menyukseskan Swalayan tersebut. Salah satu cara dengan mengisi lapak yang tersedia di Swalayan. 




"Di momentum hari kemerdekaan dan di launchingnya swalayan NU, ini bakal menjadi catatan sendiri bagi kita warga NU karena kedepan saya berharap warga NU dapat mengisi lapak-lapak yang ada di swalayan ini sehingga pemberdayaan masyarakat sehingga dpat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik," katanya. 


Masyhuri menambahkan, bahwa secara keseluruhan ada 3 fokus utama program NU Batang-Batang periode ini yang meliputi keagamaan, aksi sosial dan kekuatan ekonomi. Kehadiran swalayan NU Batang-Batang diharapkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga. 


"Semoga dengan dibukanya swalayan NU di Batang-Batang dapat menjadikan masyarakat semakin sejahtera.  Kami juga mengucapkan Terima kasih kepada masyarakat NU Batang-Batang yang menyisakan sedikit hartanya untuk ikut serta menjadi pemodal di swalayan ini," imbuhnya. 


H Masyudi Kanzillah, Direktur Utama (Dirut) Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa at-Tamwil Nuansa Umat (BMTNU) Jawa Timur menegaskan bahwa gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan merupakan karakter koperasi di Indonesia. Menurutnya hal ini merupakan momentum mengisi kemerdekaan di bidang ekonomi. 


"Alhamdulillah saat ini bersamaan dengan hari kemerdekaan yang ke 78 RI dapat meresmikan swalayan ini. Hal ini merupakan salah satu cita-cita proklamator dan kita wujudkan sekarang di Batang-Batang," ujarnya


Berdirinya swalayan ini, di tengah-tengah masyarakat dan masyarakat diberi peluang untuk menjadi penyaham (pemilik saham). Swalayan NU ini merupakan adek kandung dari BMTNU karena sama-sama lahir dari rahim Nahdlatul Ulama. BMTNU lahir 1 Juli 2004 oleh MWCNU Gapura yang bermodal 400 ribu. Saat ini memiliki aset 799.5 milyar.


" Alhamdulillah berkat barokah muassis NU saat ini sudah mencapai hampir 8 m. Saat ini sudah memiliki 100 cabang di 10 kabupaten," terangnya


Sesuai perkembangan belakang mulai banyak berdiri swalayan-swalayan di tengah-tengah masyarakat .Berdirinya swalayan di berbagai tempat tidak bisa dilawan dengan hanya bahtsul masail misalnya. 


"Tapi gerakan ekonomi harus kita lawan dengan gerakan ekonomi," Tegasnya


Sejak bulan 3 tahun 2011 berdiri swalayan NU. Saat ini kita sudah memiliki 8 swalayan di kecamatan. Kemudian di Sumenep kita akan mendirikan di jantung kota. 


"Kenapa dimulai dari kecamatan, dari desa desa karena kita mengikuti jejak wali Songo yang menyebarkan agama Islam dimulai dari pelosok dan menyerang ke jantung kota. Harapannya, Sumenep tidak hanya banyak warga NUnya tapi besar pula kekuatan ekonominya, sehingga menjadi kiblat kabupaten-kabupaten lain.


Ditempat yang sama Ketua Tim Penyaham, Adi Purnomo menambahkan pihaknya akan terus bekerja keras bersama jajaran pengurus NU dan warga agar swalayan NU bisa benar-benar menjawab problem ekonomi warga . 


" Kami akan  terus mendorong dan mengkonsolidasi penyaham lebih banyak lagi kedepannya. Sehingga makin banyak lagi warga NU yg terlibat menanamkan sahamnya. Agar mereka juga memiliki pada  swalayan yang ada," tandas Adi yang juga mantan Ketua PC PMII Sumenep ini. ( Khoirus).

Bagikan:

Komentar