![]()  | 
| Peluncuran program inovatif bertajuk “Golden Ticket & Beasiswa Afirmasi Talenta Daerah”. (Dok/Istimewa). | 
Program ini memberikan kesempatan bagi siswa SMA/SMK aktif ROHIS dan peserta didik muslim berprestasi dari seluruh Indonesia, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Peluncuran program dilakukan dalam kegiatan kickoff meeting pada Rabu (30/10/2025) di Tangerang Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Kemenag RI dan pengurus PP ISNU, menandai komitmen bersama untuk memperluas akses pendidikan tinggi yang berkeadilan.
Berbeda dari program afirmasi sebelumnya, Golden Ticket & Beasiswa ini terbuka untuk semua jurusan, tidak terbatas pada bidang keagamaan. Program ini menegaskan peran PTKIN sebagai rumah akademik yang inklusif dan berorientasi pada keunggulan talenta daerah.
“Talenta terbaik lahir di seluruh penjuru negeri. Dengan afirmasi yang adil, PTKIN menjadi rumah tumbuhnya cendekia dan inovator daerah lintas bidang yang berkelas nasional,” ujar Prof. Sahiron, Direktur Diktis Kemenag RI, Jumat (31/10/2025).
Sementara itu, Direktur PAI Kemenag RI, M. Munir, menekankan pentingnya peran ROHIS dalam pembentukan karakter generasi muda. “Kami ingin memastikan nilai-nilai yang dipupuk di ROHIS menjadi mesin ketangguhan belajar. Inilah modal moral untuk menembus batas geografi dan ekonomi,” katanya.
Program ini dibiayai melalui skema crowdfunding dan wakaf pendidikan yang dikelola PP ISNU melalui aplikasi Cendikia+. Sistem ini dirancang untuk menghadirkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi siswa berprestasi dari daerah terpencil.
“Melalui Cendikia+, publik bisa ikut menutup jarak kesempatan. Wakaf pendidikan menghadirkan kualitas di tempat yang dulu langka kesempatan,” ujar Wardi Taufik, Sekretaris Umum PP ISNU.
Bendahara Umum PP ISNU, Mubasyier Fattah, menambahkan bahwa tata kelola program akan dibuat seakuntabel mungkin dengan indikator kinerja yang terukur. “Kami menyiapkan sistem pendanaan yang terverifikasi dan berdampak. Target kami jelas: retensi tinggi, kelulusan tepat waktu, dan kinerja akademik terukur,” tegasnya.
Program ini dirancang secara komprehensif, mencakup kuota afirmasi per provinsi serta jalur talenta khusus bagi sekolah di wilayah 3T. Selain itu, peserta akan mendapatkan program bridging course lintas disiplin untuk membantu transisi dari SMA ke perguruan tinggi. Materi pelatihan meliputi literasi keagamaan, penalaran akademik, komunikasi ilmiah, literasi data dasar, dan etika akademik.
Dukungan lainnya berupa bimbingan psikososial, pendampingan mentor karakter, serta pembentukan komunitas belajar lintas kampus guna menjaga motivasi dan retensi mahasiswa selama studi. Fokus pengembangan program diarahkan pada bidang yang relevan dengan konteks daerah, seperti ekonomi kreatif, agritech berkelanjutan, fintech syariah, kesehatan berbasis data, keamanan siber, hingga transisi energi.
Program ini juga menempatkan ROHIS sebagai basis penguatan moral, kedisiplinan, integritas, dan kepemimpinan. Nilai-nilai tersebut menjadi pondasi penting untuk mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi di berbagai bidang, baik keagamaan, sains, maupun sosial humaniora.
Peluncuran program Golden Ticket & Beasiswa Afirmasi Talenta Daerah menjadi langkah progresif Kemenag RI dan PP ISNU dalam mendorong pemerataan akses pendidikan tinggi berbasis keadilan sosial.
Informasi lebih lanjut mengenai kuota, daftar PTKIN mitra, kriteria penerimaan, serta jadwal seleksi akan diumumkan melalui kanal resmi PAI, Diktis, PP ISNU, dan aplikasi Cendikia+.
Program ini diharapkan menjadi jembatan lahirnya generasi cendekia daerah yang berdaya saing nasional, berintegritas tinggi, dan berkomitmen pada pembangunan bangsa. (Red)


Komentar