|
Menu Close Menu

KNPI Sumenep Galang Komitmen Gotong Royong dalam Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kamis, 05 Juni 2025 | 17.09 WIB

FGD oleh KNPI Kabupaten Sumenep terkait Koperasi Merah Putih di Ayoka Kafe, Sumenep.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id Sumenep — Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sumenep menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai langkah strategis menghidupkan kembali semangat koperasi berbasis gotong royong di tingkat desa.


Kegiatan yang berlangsung di Café Ayoka, Sumenep itu, menjadi ajang diskusi lintas sektor yang menghadirkan dua tokoh penting dari institusi pemerintah, yakni Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep, Moh Ramli, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf. 



Keduanya memberikan penekanan kuat terhadap pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung eksistensi koperasi desa sebagai fondasi ekonomi kerakyatan.


Moh Ramli dalam paparannya menggarisbawahi bahwa koperasi desa bukan sekadar wadah usaha masyarakat, tetapi juga simbol kekuatan kolektif yang berakar dari nilai luhur gotong royong.


“Roh dari Koperasi Merah Putih adalah gotong royong. Tanpa semangat itu, koperasi akan kehilangan arah dan maknanya,” tegasnya, Rabu (04/06/2025) kemarin.


Senada dengan itu, Anwar Syahroni Yusuf mengingatkan bahwa keberhasilan koperasi tidak mungkin diraih tanpa sinergi antara berbagai elemen di desa.


“Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Semua harus terlibat — dari perencanaan, pengelolaan hingga pengawasan,” jelasnya.


FGD ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi serta menggalang komitmen kolektif demi mewujudkan koperasi sebagai penggerak ekonomi desa yang mandiri dan berkeadilan di tengah tantangan zaman.


Ketua DPD KNPI Sumenep, Syaiful Hariri, dalam sambutannya menekankan bahwa koperasi seharusnya tidak hanya menjadi konsep administratif, tetapi hadir nyata dalam kehidupan ekonomi masyarakat desa.


“Kami ingin koperasi tidak hanya hidup di atas kertas, tapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di desa,” pungkasnya.(Zi). 

Bagikan:

Komentar